Kamis 26 Aug 2021 17:24 WIB

KKP Dorong Peningkatan Kinerja Ekspor Udang

Udang menjadi komoditas utama perikanan yang ditingkatkan produksi dan kualitasnya

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Warga memilah udang saat akan ditimbang di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jawa Timur, Ahad (25/4/2021). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membidik peluang pasar ekspor udang dari volume saat ini 857 ribu ton menjadi dua juta ton per tahun pada tahun 2024.
Foto: ANTARA/Saiful Bahri
Warga memilah udang saat akan ditimbang di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jawa Timur, Ahad (25/4/2021). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membidik peluang pasar ekspor udang dari volume saat ini 857 ribu ton menjadi dua juta ton per tahun pada tahun 2024.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA--Produktivitas udang nasional terus digenjot seiring target peningkatan ekspor hasil perikanan pada 2024 sebesar 8 miliar dolar AS sesuai Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. 

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan udang menjadi komoditas utama perikanan yang ditingkatkan produksi dan kualitasnya lantaran serapan pasar dunia yang sangat besar. 

"Nilai ekspor udang Indonesia pada 2020 mencapai mencapai 2,04 miliar dolar AS. Jumlah tersebut menjadikan udang sebagai komoditas unggulan ekspor disusul Tuna – Cakalang (TCT) dan Cumi–Sotong–Gurita (CSG), Rajungan – Kepiting dan Rumput Laut," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (26/8).

Trenggono mengaku rutin menemui pemangku kepentingan untuk menyerap aspirasi hingga mencarikan solusi atas hambatan-hambatan yang dialami. Terbaru Trenggono menemui perwakilan pemangku kepentingan udang Indonesia mulai dari pembudidaya, pelaku usaha pengolahan, pakan, hingga eksportir.

"Kami mendorong produktivitas (udang nasional) terus meningkat, ekspor meningkat, maka pertumbuhan ekonomi meningkat dan devisa ikut meningkat," ungkap Trenggono.

Dalam pertemuan tersebut dibahas sejumlah isu yang berkaitan dengan produktivitas udang nasional, mulai dari mitigasi penyakit, pasokan indukan udang, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, peluang pasar, sarana prasana tambak, hingga upaya bersama dalam mempertahankan kinerja ekspor udang di masa pandemi. 

Untuk kinerja ekspor udang di masa pandemi, Trenggono meminta semua pihak untuk sama-sama menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di setiap proses produksi. Langkah ini sekaligus sebagai upaya agar udang Indonesia diterima dengan baik di pasar internasional. 

Mengenai hasil diskusi, Trenggono menyebut sangat penting sebab akan menjadi referensi pihaknya dalam membuat kebijakan ke depan. "Ini diskusi sangat bagus, untuk memberi masukan ke kami, memperkaya kami dalam mendesain kebijakan yang sesuai dengan harapan," ungkap Trenggono. 

Trenggono menjelaskan KKP telah menyusun sejumlah langkah strategi untuk mencapai target peningkatan produksi udang nasional, mulai dari mengevaluasi tambak udang eksiting di seluruh Indonesia. Kemudian melakukan revitalisasi sarana dan prasarana tambak agar produktivitas meningkat dari rata-rata 0,6 ton per haktare menjadi 2 ton per hektare. Lalu langkah lainnya yaitu membangun modelling tambak udang terintegrasi yang rencananya mulai dilakukan pada 2022.

Menurut Trenggono, perlu adanya kolaborasi dengan semua pihak agar strategi yang sudah dibangun berjalan dengan baik, termasuk kolaborasi dengan pelaku usaha dan pemerintah daerah. Kolaborasi juga untuk memastikan kegiatan produksi udang dari hulu hingga hilir sejalan dengan kebijakan penangkapan terukur, di mana keseimbangan ekologi dan pertumbuhan ekonomi berjalan seimbang."Kami terus mencari terobosan bagaimana kita bisa instal teknologi budidaya yang paling baik untuk meningkatkan produktivitas yang sejalan dengan prinsip berkelanjutan," kata Trenggono.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement