Tidak hanya petani, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga turut bergabung pada kegiatan Bimtek On The Spot. Beni menjelaskan salah satu komoditas andalah Kabupaten Garut adalah kunyit. Berdasarkan data yang ada, Kabupaten Garut merupakan produsen kunyit terbesar di Jawa Barat dengan luas lahan sekitar 600-700 hektar di Kecamatan Slawi.
“Selain memproduksi produk segar, kami juga sudah mulai mengolah simplisia dan kami berharap adanya dukungan infrastruktur untuk pascapanennya. Mudah-mudahan untuk ke depannya kunyit dapat kita fokuskan ke pengembangan sehingga diharapkan hal tersebut menjadi salah satu komunitas yang mendongkrak terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Garut,” ujar Beni.
Masih di Jawa Barat, KT Subur Jaya yang mengelola lahan tanaman obat lengkuas di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi bergabung untuk menyemarakkan Merdeka Panen. Ketua KT Subur Jaya, Nian Abadi menyampaikan lahan tersebut dapat menghasilkan panen 15-25 ton per hektarnya. Hal ini tergantung dari kesuburan tanah, perawatan lahan, penyiangan rumput, dan sebagainya. Dari panen tersebut, KT Subur Jaya setidaknya mendapatkan laba Rp30 juta.
“KT Subur Jaya berharap untuk mendapatkan bantuan kepada pihak Kementan, pihak suportir, dan Dinas Pertanian agar harga ke depan lebih baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan kehidupan para petani di Desa Mukti Jaya, Bekasi,” papar Beni.