EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju inflasi selama bulan Agustus 2021 mencapai 0,03 persen. Adapun kelompok pengeluaran yang paling tinggi mengalami inflasi dan memberikan andil inflasi adalah pendidikan.
Kelompok pendidikan tercatat mengalami inflasi 1,2 persen atau yang tertinggi dari total 11 kelompok pengeluaran yang dicatat BPS. Adapun andil inflasi dari pendidikan yakni mencapai 0,07 persen, juga yang terbesar dari seluruh andil inflasi kelompok pengeluaran.
"Inflasi pendidikan cukup tinggi karena memang bertepatan dengan masa tahun ajaran baru," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, dalam konferensi pers, Rabu (1/9).
Ia mengatakan, tahun ajaran baru sekaligus menjadi momen bagi sekolah-sekolah untuk meningkatkan atau memperbaiki operasional kegiatan pendidikan. Baik dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Dari empat sub kelompok pendidikan, Setianto menyampaikan seluruhnya mengalami inflasi. Sub kelompok pendidikan menengah mengalami inflasi 2,07 persen atau yang tertinggi. Adapun inflasi terendah yakni dari sub kelompok pendidikan lainnya sebesar 0,08 persen.
Sementara itu, andil inflasi dari kelompok pendidikan didominasi dari uang sekolah SD, SMP, dan perguruan tinggi masing-masing 0,02 persen. Sementara, uang sekolah SMA memberikan andil inflasi 0,01 persen.
Diketahui, laju inflasi selama bulan Agustus 2021 mencapai 0,03 persen. Angka tersebut turun dari laju inflasi sepanjang Juli 2021 yang sebesar 0,08 persen.
Dengan angka inflasi tersebut, inflasi tahun kalender (year to date/ytd) sebesar 0,84 persen sementara inflasi tahunan (year on year/yoy) mencapai 1,59 persen.
Adapun, dari 90 kota indeks harga konsumen, 34 kota mengalami inflasi sedangkan 56 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kendari dengan angka inflasi 0,62 persen sedangkan deflasi tertinggi terdapat di Sorong sebesar 1,04 persen.