EKBIS.CO, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia telah memukul banyak industri. Namun, lain halnya dengan industri telekomunikasi Indonesia yang justru mengalami pertumbuhan. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sektor telekomunikasi (Infokom) mengalami pertumbuhan sebesar 10,9 persen pada kuartal II 2020 (Q2 2020), jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya (Q2 2019).
Hal ini tentunya menjadi hal yang wajar, mengingat di kala pandemi hampir semua layanan sektor usaha beralih ke ranah digital. Seperti perusahaan yang memberlakukan aturan bekerja dari rumah (Work from Home) dan juga para pelajar, guru, mahasiswa yang menjalankan proses pembelajaran jarak jauh.
Dengan semakin berkembangnya industri telekomunikasi dan munculnya pemain-pemain baru yang memberikan layanan digital, perusahaan layanan telekomunikasi harus mampu melihat peluang untuk beradaptasi dengan meningkatkan kapasitas jaringan dan menyiapkan layanan telekomunikasi yang berkualitas. Lantas apa sajakah yang perlu dipersiapkan industri telekomunikasi Indonesia dalam memasuki era transformasi digital?
Organisasi konsultasi keuangan dunia, Grant Thornton (GT), melakukan analisa tiga tren yang akan memengaruhi bisnis industri telekomunikasi global di tahun 2021. Pertama, tumbuhnya pptimisme dalam sektor telekomunikasi secara global.
CEO/Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan, hasil survei global GTmenunjukkan bahwa 57% para pelaku bisnis telekomunikasi di tingkat global optimistis tentang prospek ekonomi selama 12 bulan ke depan. Hasil ini, kata dia, naik 14% dibandingkan tahun sebelumnya di mana level optimisme berada pada angka 43%. Hal ini ditunjang dengan adanya peningkatan pendapatan (revenue) industri telekomunikasi dan adanya kebutuhan (demand) pasar.
"Pandemi telah membawa perubahan terhadap kebutuhan dan gaya hidup masyarakat yang sangat bergantung pada akses internet dan juga kerja keras pemerintah untuk mewujudkan pemerataan infrastruktur digital di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini memberikan sinyal optimisme bahwa sektor telekomunikasi mampu menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi nasional," ujar dia di Jakarta, Kamis (2/9).