EKBIS.CO, JAKARTA -- Hingga tahun depan nanti PT Vale Indonesia Tbk masih akan mengalami hambatan dari sisi produksi. Hal ini karena adanya jadwal pemeliharaan dan perawatan alat serta fluktuasi harga bahan baku produksi.
Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto menjelaskan, pada tahun ini untuk smelter nikel milik Vale masih dilakukan pemeliharaan. Rencananya, pemeliharaan dimulai pada November nanti dan akan selesai pada Mei tahun depan.
"Selama tiga tahun ke depan 2021, 2022, 2023 kapasitas produksi masih akan stagnan seperti saat ini karena ada proses pemeliharaan. Setelah selesai, produksi akan bisa kembali ke level normal seperti sebelumnya," ujar Bernardus dalam publik ekspos, Rabu (8/9).
Kedua, kata dia, persoalan harga minyak dan batubara yang masih tinggi juga mempengaruhi produksi perusahaan. Di satu sisi perusahaan mencoba melakukan efisiensi dengan mengoptimalkan sumber listrik dari PLTA yang ada.
Dengan adanya perawatan smelter, perusahaan menargetkan produksi nikel matte pada 2021 ini mencapai 64.000 ton, turun dibandingkan produksi pada 2020 yang sebesar 72.237 ton.
Lebih lanjut Bernardus mengatakan, Vale Indonesia telah menuntaskan pemeliharaan pada Juli, sehingga perusahaan bisa mengoptimalkan produksi pada paruh kedua tahun ini.
"Sampai Juli selesaikan pemeliharaan pertama, dan sisakan satu proyek besar. Perusahaan akan optimalkan produksi di paruh kedua 2021," kata dia.