EKBIS.CO, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memiliki sejumlah aplikasi yang dapat digunakan untuk mempermudah pengguna dalam mengakses perjalanan kereta api baik di dalam kota maupun luar kota terlebih di masa pandemi Covid-19. Salah satunya yakni aplikasi KAI Access yang berfungsi meminimalisir bertransaksi langsung di stasiun.
Vice President Public Relations KAI, Joni Martinus, mencatat sampai dengan 31 Agustus 2021, aplikasi KAI Access telah diunduh sebanyak 7.468.307 kali. Berbagai kemudahan juga turut disuguhkan PT KAI melalui aplikasinya yang dapat diandalkan ketika hendak bepergian ke luar kota maupun antar daerah.
“Beragam keuntungan bisa pelanggan nikmati dengan menggunakan aplikasi KAI Access di antaranya lebih murah, lebih mudah, adanya layanan khusus Premium Member, serta selalu ada inovasi terbaru,” ujar Joni kepada Republika belum lama ini.
Pelanggan setia KAI Acces, Toharul Fu’ad (27 tahun) merasakan keuntungan demikian apalagi setahun berkutat perang melawan pandemi. Dia seringkali menggunakan aplikasi KAI Access untuk memesan tiket pulang ke kampung halamannya, mengingat dia merantau ke Jakarta dari Jawa Timur. Meski Covid-19 menyebar secara massif di seluruh Indoneisa, KAI menurutnya telah memudahkan pergerakannya pulang ke kampung halamannya.
Dalam tujuh bulan terakhir, Toharul menghitung sekurangnya lebih dari 20 kali ia memesan tiket kereta melalui aplikasi KAI Access. “Aplikasi ini simpel memudahkan buat saya sebagai pengguna utama KAI untuk perjalanan jarak jauh via jalur darat. Selain pemesanan, fitur lain seperti ubah tanggal keberangkatan, tempat duduk atau pembatalan sangat mudah dan semuanya tentu daring,” ujar Fu’ad menceritakan pengalamannya kepada Republika.
Menurutnya, aplikasi ini sangat membantu memudahkan pergerakan dirinya kemanapun terlebih ia sering bepergian ke luar kota. “Fitur ini ditawarkan benar-benar untuk menggantikan pengguna untuk bertransaksi secara langsung ke stasiun, dan ada fitur tertentu yang tidak ada pada jenis pembelian tiket online lainnya,” tutur dia.
Selain memberikan kemudahan dalam mengakses pembelian tiket, aplikasi KAI Access terbilang lebih murah berbanding aplikasi atau platform pembelian tiket lainnya. Joni menuturkan bahwa pelanggan tidak akan dikenakan biaya tambahan saat akan membeli tiket kereta api.
Berkembangnya dompet digital pun memudahkan tata laksana pembayaran di KAI Access. Untuk memudahkan pembayaran tiket yang dipesan, KAI menyediakan berbagai tautan pembayaran mulai dari LinkAja!, direct debit, QRIS, dan berbagai metode pembayaran lainnya. Dengan berbagai alternatif tersebut, calon pelanggan bisa langsung memesan dan membayar tiket tanpa perlu berpindah aplikasi.
“Melalui KAI Access, pelanggan yang hendak mengubah jadwal atau membatalkan tiket, tidak perlu lagi repot datang ke stasiun. Selain itu, pelayanan tiket dengan Tarif Reduksi juga dapat dilakukan via aplikasi KAI Access setelah akunnya terdaftar,” ujar Joni.
Aplikasi KAI Access juga menyediakan fitur pemesanan makanan sehingga pelanggan akan mendapat kepastian kuliner yang bakal dikonsumsi di atas kereta. Selain itu, kemudahan dalam menggunakan KAI Access lainnya dapat pelanggan nikmati dengan adanya fitur e-boarding pass.
“Dengan adanya fitur ini, pelanggan tak perlu lagi mencetak boarding pass. Cukup print e-boarding pass pada aplikasi, dan scan QR Code yang muncul pada scanner yang tersedia di meja petugas boarding," ujarnya.
"Fitur e-boarding pass tersebut sesuai dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, dimana hal tersebut akan mengurangi kontak fisik antara pelanggan dan petugas,” ujarnya menambahkan.
Kemudian saat pemeriksaan GeNose C19 menjadi salah satu persyaratan naik KA Jarak Jauh beberapa waktu lalu, pelanggan juga dapat memesannya di KAI Access khusus untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen. KAI secara bertahap akan terus menambah layanan ini untuk keberangkatan di stasiun-stasiun lainnya. Namun demikian seiring perkembangan Covid-19 di Indonesia, KAI terus mengubah tata laksana perjalanan kereta api sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Warga Cepu, Blora, Jawa Tengah, Indah Salimin (29 tahun) juga merasakan kemudahan pergerakan dalam memesan tiket kereta api. Dia kerap mondar-mandir Cepu-Semarang untuk menempuh kuliah S2 nya di salah satu universitas di Semarang. KAI Access pun menjadi pilihannya.
“Keuntungannya banyak banget ya, termasuk yang saya senang itu tidak kena biaya admin, kalau beli tiket di platform atau aplikasi lain itu kena biaya sekitar Rp 6.500 sampai Rp 7.500,” kata Indah.
Menurutnya, peruntungan lain memakai aplikasi ini adalah dapat memesan tiket kereta lokal langsung secara daring tanpa perlu ke stasiun. Dalam hal memilih kursinya juga, ujar dia, sangat memudahkan serta seperti apa yang diinginkan pelanggan. Satu hal lain alasan dia memakai aplikasi KAI Access yakni poin yang didapat menguntungkannya dan bisa ditukar.
Joni mengatakan, manfaat lain yang didapat pengguna adalah adanya layanan khusus Premium Member. Dengan mendaftar menjadi Premium Member, maka setiap transaksi pemesanan tiket KA Jarak Jauh komersial (di luar KA PSO dan Lokal) akan mendapat Railpoint. Railpoint tersebut dapat ditukarkan dengan tiket KA komersial (tidak termasuk KA Priority/Luxury & reduksi) dengan memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
“Untuk menjadi Premium Member, pelanggan diharuskan terlebih dahulu melakukan registrasi di aplikasi KAI Access lalu melakukan upgrade Member Basic-nya dengan cara melengkapi data-data yang dibutuhkan,” ujar Joni.
Sampai dengan 31 Agustus 2021, jumlah Premium Member sebanyak 338.199 pengguna atau 6,0 persen dari total pengguna KAI Access yang terdaftar yaitu sebanyak 5.622.482 pengguna. PT KAI dinamis mengikuti kebutuhan pelanggan. Oleh karenanya pihak KAI kerap membuat inovasi baru termasuk dalam fitur pada aplikasi KAI Access.
Pada 30 Agustus 2021, KAI bekerja sama dengan Bluebird meluncurkan layanan First Mile yang terintegrasi melalui KAI Access. Layanan First Mile ini melengkapi layanan Last Mile yang telah tersedia sebelumnya.
Fitur First Mile dan Last Mile melalui KAI Access memudahkan pelanggan memesan Taksi Bluebird dari titik penjemputan menuju stasiun keberangkatan dan sebaliknya dari stasiun kedatangan menuju tujuan terakhir. Saat ini layanan First Mile dan Last Mile tersebut sudah dapat digunakan untuk stasiun keberangkatan dan kedatangan yaitu Gambir, Pasar Senen, Bandung, Semarang Tawang, Semarang Poncol, Yogyakarta, Surabaya Gubeng dan Surabaya Pasar Turi. “Ke depan jumlah stasiun yang melayani akan ditambah secara bertahap,” kata dia.
Joni berharap aplikasi KAI Access semakin diminati oleh pelanggan KAI. Dengan berbagai fitur yang tersedia dan situasi masih di tengah pandemi, hadirnya KAI Access akan meminimalisasi kontak fisik dengan petugas loket.