EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, BUMN telah membentuk holding ultramikro yang terdiri atas BRI, PNM, dan Pegadaian. Erick menyebut 30 juta dari total 57 juta pelaku UMKM belum mendapatkan akses perbankan.
Erick menilai holding ultramikro menjadi jawaban dalam memberikan kemudahan bagi UMKM dalam mengakses perbankan. "Sehingga ada pendanaan yang mudah bagi UMKM dan juga tingkat bunganya turun," ungkap Erick saat peresmian pabrik industri baja PT Krakatau Steel di Kota Cilegon, Banten, Selasa (21/9).
Erick menyampaikan nasabah program Mekaar PNM saat ini sudah mencapai 10,8 juta nasabah atau lebih besar ketimbang jumlah nasabah Grameen Bank di Bangladesh yang sebesar 9,1 juta nasabah. Erick menilai holding ultramikro menjadi kekuatan dalam meningkatkan porsi kredit untuk UMKM sebesar 30 persen seperti arahan Presiden.
Sebelumnya pada pekan lalu, holding ultramikro melibatkan tiga BUMN yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM resmi terbentuk. Hal ini seiring dilakukannya penandatanganan Akta Inbreng saham pemerintah pada Pegadaian dan PNM sebagai penyertaan modal negara kepada BRI selaku induk holding di Jakarta, Senin (13/9).
Holding ini memproyeksikan fase-fase pada nasabah. Pertama adalah fase integrate, saat nasabah PNM sudah menjadi layak dengan kapasitas bisnis yang meningkat, dapat ditawarkan produk ultramikro BRI dan Pegadaian. Tujuan akhir dalam ekosistem ultramikro ini adalah fase upgrade, yang mana nasabah ultramikro telah berkembang menjadi pengusaha dengan kapasitas bisnis yang lebih matang dan siap naik kelas ke segmen mikro.