Informasi yang didapat sebelumnya, berdasarkan pantauan yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan (BKP), stok jagung nasional pada minggu IV (20 September 2021) mencapai 2,75 juta ton.
Stok tersebut tersebar, dengan rincian 856.897 ton (31 persen) berada di pabrik pakan; 744.250 ton (27 persen) di pengepul; 423.502 ton (15 persen) di agen; 288.305 ton (11 persen) di pengecer; 276.300 ton (10 persen) di usaha lain atau pakan mandiri; dan sisanya enam persen berada di industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain.
Syahrul menjamin stok tersebut akan diperkuat dengan masa panen yang akan berlangsung dari September hingga Oktober 2021, ia mengaku banyak wilayah sentra jagung yang memasuki masa panen dalam beberapa waktu dekat.
“Besok, Rabu (29/9), saya akan lakukan panen raya jagung dibanyak titik secara serempak seluruh Indonesia. Panen ini sekaligus menjadi bukti bahwa produktivitas jagung kita cukup baik, artinya kondisi jagung kita dalam range dan dinamika yang bisa dikendalikan,” tegas Syahrul.