EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong BUMN melakukan transformasi. Erick menyebut transformasi menjadi sebuah keharusan dalam meningkatkan daya saing. Erick menyebut transformasi yang dilakukan sejumlah BUMN mulai memperlihatkan hasil yang positif.
"Transformasi ini penting karena kita tidak mau terlena. Memang transformasi transformasi BUMN sekarang sudah mulai terlihat dampaknya," ujar Erick saat talkshow inspiratif bertajuk bangkit bareng yang diselenggarakan Republika.co.id di Jakarta, Selasa (28/9).
Erick mencontohkan pembentukan subholding Pertamina yang fokus dalam efisiensi demi menciptakan operasional unggul. Erick berharap pembentukan subholding juga semakin mendukung peningkatan valuasi Pertamina hingga 100 miliar dolar AS.
"Saya rasa kita tahu Pertamina sudah masuk perusahaan terbesar di dunia, kalau sudah masuk itu, tidak ada kata menurun, paling tidak stabil atau naik," ucap Erick.
Erick mengatakan pembentukan subholding terbukti meningkatkan pendapatan, seperti subholding upstream yang mencetak laba sebesar 1 miliar dolar AS hingga Juni 2021. Selain itu, lanjut Erick, subholding upstream juga berhasil menemukan potensi cadangan migas 204,7 barel.
Pencapaian serupa didapat subholding refinery dan petrochemical dengan laba sebesar 280 juta dolar AS hingga Juni 2021. Erick berharap petrochemical dapat menjadi tumpuan Indonesia dalam menciptakan bahan baku obat lokal.
"Penting sekali Petrochemical menjadi turunan ke depan, kita tahu bagaimana kita banyak impor bahan baku obat. Petrochemical yang sedang kita bangun itu salah satunya produksi parasetamol. Ini yang coba kita lakukan bagaimana Pertamina juga membantu rantai pasok di banyak pihak," kata Erick menambahkan.
Baca juga : Erick Thohir Ingatkan Persaingan Ketat Pascapandemi