Jumat 01 Oct 2021 12:01 WIB

BSI Salurkan Donasi pada Lazismu Bangun Masjid di Uganda

BSI akan terus mendukung Lazismu sebagai aset bangsa.

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Friska Yolandha
ejak digalang pada pertengahan Agustus lalu, pembangunan masjid di Uganda yang dilakukan oleh Muhammadiyah melalui Lazismu mendapatkan respon positif dari para donatur.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
ejak digalang pada pertengahan Agustus lalu, pembangunan masjid di Uganda yang dilakukan oleh Muhammadiyah melalui Lazismu mendapatkan respon positif dari para donatur.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Sejak digalang pada pertengahan Agustus lalu, pembangunan masjid di Uganda yang dilakukan oleh Muhammadiyah melalui Lazismu mendapatkan respon positif dari para donatur. Dukungan kali ini datang dari Bank Syariah Indonesia (BSI) yang menyerahkan donasi kepada Lazismu.

Corporate Secretary and Communication BSI, Gunawan Arif Hartoyo menyerahkan bantuan dana pembangunan masjid di Uganda senilai Rp 100 juta secara simbolis kepada Direktur Utama Lazismu PP Muhammadiyah, Muhammad Sabeth Abilawa. Acara tersebut juga dihadiri oleh jajaran pimpinan BSI serta eksekutif Lazismu PP Muhammadiyah.

Gunawan memaparkan BSI selama ini banyak meneladani perjuangan Kyai Haji Ahmad Dahlan, salah satunya dengan meletakkan pendidikan dan kesehatan sebagai segmen unggulan BSI. Segmen unggulan BSI adalah pendidikan dan kesehatan.

"Itu bukan tanpa sebab, kami mengkaji dari strategi Kyai Haji Ahmad Dahlan, karena dengan cara seperti itu peradaban dapat dibangun," katanya dalam keterangan pers, Jumat (1/10).

Ia pun mengapresiasi langkah Lazismu untuk membangun masjid di Uganda. Ini hal yang baik karena dengan segala keterbatasan yang kita hadapi saat ini dan dengan seluruh program yang sangat besar tapi masih sempat memikirkan Uganda.

"Kami juga sedikit-sedikit ingin menyumbang meski cuma satu sak semen atau sesendok pasir, hari ini kami serahkan sebagai tanda komitmen kami terhadap gerakan Muhammadiyah yang diinisiasi oleh Lazismu," katanya.

Ia berkomitmen BSI akan terus mendukung Lazismu sebagai aset bangsa. BSI punya kewajiban untuk membesarkan salah satu aset bangsa yaitu Muhammadiyah, dalam hal ini Lazismu juga.

Menyambut kedatangan BSI, Muhammad Sabeth mengucapkan terima kasih atas donasi yang diberikan. Ia juga menjelaskan jangkauan layanan yang dimiliki Lazismu. Dari sekian banyak lembaga amil zakat di Indonesia, NU dan Muhammadiyah yang memiliki kantor paling banyak di seluruh Indonesia.

"Kami memiliki 34 kantor perwakilan di setiap provinsi, hampir 300 kantor di kabupaten kota, serta sekitar 890an kantor layanan dengan jumlah amil sekitar 1400 orang," jelasnya.

PR Manager Lazismu PP Muhammadiyah, Adi Rosadi turut mengucapkan terima kasih atas donasi yang disalurkan oleh BSI. Menurutnya, ini membuktikan bahwa Lazismu sudah mulai dikenal dan dipercaya oleh masyarakat maupun mitra perusahaan seperti BSI ini.

"Insya Allah amanah ini akan kami sampaikan dan akan terus menjaga amanah ini," katanya.

Terkait prinsip kerja sama yang dilakukan antara Lazismu dengan BSI, Adi berharap agar sinergi terus terjalin guna memberikan manfaat untuk umat. Pada prinsipnya antara Lazismu dengan BSI memiliki kesamaan fokus program terutama di masa pandemi ini, yaitu di bidang pendidikan dan kesehatan. Ia berharap kedepannya Lazismu dan BSI akan terus bersinergi dalam program-program lain yang memiliki dampak dan manfaat bagi umat dan untuk kesejahteraan bersama.

Pembangunan masjid di Uganda oleh Lazismu dilakukan di sebuah pedesaan yang berada di Kampala, ibukota Uganda, untuk membantu komunitas muslim di Kampala agar memiliki tempat ibadah yang layak. Sebelumnya, tersebar video komunitas muslim Uganda yang beribadah di masjid yang hanya beralaskan tanah liat dilapisi dengan tikar bekas terpal lusuh.

Bahkan tempat ibadah yang kurang layak ini hanya menggunakan tiang kayu bekas. Melihat hal tersebut, Lazismu menghubungi mitra yang ada di Uganda untuk melakukan pengkajian. Pembangunan masjid di Uganda dilakukan bekerjasama dengan komunitas Indonesia serta relawan lokal Lazismu yang ada di negara tersebut.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement