Rio mengatakan proses digitalisasi antara implementasi RFID ini dengan sistem keuangan IPCC dapat mengurangi potensi kesalahan pencatatan antara jumlah kendaraan yang masuk ke terminal IPCC dengan pencatatan secara keuangan.
"Ke depannya, penerapan RFID ini tidak hanya diimplementasi pada unit kargo Toyota saja, IPCC berharap dapat diimplementasikan pada unit kendaraan lainnya sehingga dapat tercipta ekosistem logistik kendaraan yang lebih baik yang nantinya dapat juga berimbas pada peningkatan nilai perusahaan," kata Rio.
Vice President TMMIN Nandi Julyanto mengapresiasi kerja sama dengan IPCC dalam menjalankan amanah bongkar muat kendaraan TMMIN. "Saya turut bangga dan berterimakasih kepada IKT atas kerja sama yang terjalin selama ini. IKT menjalankan amanah dengan sangat baik dalam melakukan pelayanan terminal handling, terutama pada unit kami," ujar Nandi.
Sebagai pemilik unit kargo Toyota yang menguasai pangsa pasar otomotif, ucap Nandi, TMMIN mengedepankan penggunaan teknologi yang tidak hanya pada setiap unit kendaraan namun, juga dengan sistem alur distribusi. Nandi berharap penggunaan RFID pada setiap unit kargo Toyota yang diintegrasikan pada sistem TI di terminal kendaraan milik IKT dapat mempermudah konektivitas pencatatan unit kendaraan lebih akurat.
"RFID ini tidak akan bisa diterapkan tanpa dukungan dari IPC Car terminal. Dibutuhkan kerja sama yang apik kedua belah pihak demi keberlangsungan program RFID tersebut," kata Nandi.