EKBIS.CO, JAKARTA -- Kedutaan Besar RI di Pretoria bersama Pusat Promosi dan Perdagangan Indonesia (ITPC) Johannesburg mengadakan pertemuan dengan perwakilan bisnis dari Provinsi Mpumalanga, Afrika Selatan untuk mengidentifikasi berbagai peluang bisnis di daerah itu.
Pertemuan bisnis di kalangan pemangku kepentingan yang berlangsung pada Rabu (6/10) itu dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Afrika Selatan Salman Al Farisi, menurut keterangan KBRI Pretoria yang diterima di Jakarta, Kamis (7/10).
Salman menilai pertemuan yang dilakukan dengan pegiat bisnis asal Mpumalanga, Afrika Selatan itu sangat membantu dalam mengidentifikasi berbagai peluang bisnis yang dapat segera direalisasikan. "Saya menilai banyak peluang menarik yang dapat ditindaklanjuti, baik untuk perdagangan, investasi maupun pembangunan kapasitas," kata dia.
Beberapa proyek bahkan bukan hanya untuk pengerjaan di Afrika Selatan saja, tetapi juga di beberapa negara tetangga Afrika Selatan, seperti Botswana, Namibia, Mozambik, dan Malawi.
Pertemuan dengan pebisnis Mpumalanga itu juga dihadiri oleh Direktur ITPC Johannesburg Anggun Paramita Mahdi dan Wakil Direktur ITPC Johannesburg Jhanner Jhonatan. Sementara delegasi bisnis dari provinsi Mpumalanga dipimpin oleh Mike Masina dari perusahaan JJ Engineering and Fabrication Center.
Mike Masina merupakan mantan Wali kota Middleburg, yakni sebuah kota di provinsi Mpumalanga. Bersama Masina, hadir pula beberapa perwakilan perusahaan Afrika Selatan yang bergerak di bidang telekomunikasi, industri perhotelan, infrastrukutur, otomotif, produk plastik, permesinan.
Dari pertemuan itu berhasil diidentifikasi sejumlah peluang bisnis, investasi dan kerja sama lainnya. Antara lain pengadaan ban untuk kendaraan umum, pengadaan peralatan telekomunikasi seperti serat optik, kerja sama pembangunan infrastruktur telekomunikasi.
Selain itu, pihak KBRI juga menangkap peluang untuk memberikan bantuan pembangunan kapasitas bagi generasi muda Afrika Selatan. Khususnya di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi serta pemberdayaan ekonomi melalui UMKM.
Salman mengatakan, KBRI Pretoria dan ITPC Johannesburg akan berupaya untuk mewujudkan berbagai peluang tersebut dalam waktu dekat. Setelah sempat menurun pada 2020 akibat pandemi Covid-19, volume perdagangan Indonesia-Afrika Selatan sampai dengan Agustus 2021 telah melampaui nilai yang dicapai sebelumnya pada 2019, yaitu sebesar 1,6 miliar dolar AS (sekitar Rp 22,8 triliun) berdasarkan data badan pusat statistik (BPS).
Namun demikian, surplus neraca perdagangan berada di pihak Afrika Selatan dan belum mencerminkan potensi penetrasi produk Indonesia di pasar Afrika Selatan. Untuk itu, penetrasi produk-produk Indonesia ke Afrika Selatan sedang terus diupayakan oleh KBRI Pretoria dan ITPC Johannesburg.
Potensi pasar Afrika untuk beragam produk Indonesia dan potensi kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang, khususnya ekonomi. "Sudah waktunya Afrika untuk dilihat sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia," ungkap Salman.