Tak hanya itu, Oscar menilai faktor psikologis para investor pun teruji. Hal ini semakin banyak orang yang mempercayai kripto sebagai sebuah aset yang layak dimiliki, membuat masyarakat semakin banyak yang berminat untuk membeli jadi harganya makin menguat.
"Tidak lupa juga, sentimen berita internasional yang menyoroti soal kripto maupun ekonomi makro dan mikro juga turut memengaruhi harga aset kripto," ucapnya.
Usai market merah yang terjadi karena kasus Evergrande dan pelarangan kripto oleh China, sentimen berita positif mengenai kripto semakin banyak bermunculan seperti kabar dari Twitter yang segera dapat mengirimkan bitcoin antara satu pengguna dengan yang lainnya secara instan dan hampir tanpa biaya.
Kemudian, pernyataan Ketua Securities and Exchange Commission Amerika Serikat Gary Gensler yang menegaskan kembali dukungannya untuk bursa Bitcoin yang akan diinvestasikan dalam kontrak berjangka. Senada dengan pernyataan Gary Gensler, Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell, dalam sambutannya di depan Kongres mengatakan pihaknya tidak berniat melarang semua aset kripto.
"Dukungan terhadap Bitcoin dan kripto juga datang dari regulator keuangan negara Swiss yang menyetujui investasi kripto karena dinilai akan memicu inovasi teknologi, serta berita perusahaan manajemen aset besutan George Soros, yakni Soros Fund Management yang mengkonfirmasi bahwa perusahaan sudah memiliki Bitcoin," kata Oscar.
Oscar juga menduga salah satu penyebab utama harga Bitcoin yang naik pada Oktober disebabkan oleh pemutakhiran atau update blockchain Bitcoin bernama Taproot untuk menambah fungsi smart contract pada bitcoin. Saat ini smart contract hanya bisa dijalankan jaringan Ethereum. Maka itu, adanya upgrade Taproot yang diperkirakan pada Oktober atau November akan menambah efisiensi Bitcoin.
"Adanya upgrade Taproot ini, privasi dan efisiensi transaksi akan lebih baik lagi. Peningkatan efisiensi ini tentu menjadi salah satu faktor kuat pendorong investor besar berinvestasi Bitcoin, sehingga Bitcoin mengalami kenaikan. Bitcoin adalah blockchain publik, dan siapapun dapat memantau transaksi yang terjadi jaringan," ucapnya.