EKBIS.CO, JAKARTA -- Meski Pandemi Covid-19 masih belum berlalu, kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masih mampu menunjukan pertumbuhan yang signifikan. Hal ini seperti dialami BPR Intidana Sukses Makmur (BPR Intidana) yang mampu mencatatkan pertumbuhan positif pada 2020.
Tahun lalu, kredit yang disalurkan BPR Intidana Rp 658,19 miliar. Secara tahunan, kredit tumbuh 7,34 persen. Sedangkan DPK tumbuh sangat tinggi, yakni 67,40 persen atau menjadi Rp 544,30 miliar. Dari segi aset, BPR Intidana membukukan aset Rp 1,03 triliun atau tumbuh 24,70 persen. Pertumbuhan ketiga komponen kinerja keuangan BPR Intidana tersebut di atas rata-rata industri BPR nasional.
Direktur Utama BPR Intidana Polycarpus Feriyanto mengatakan, berkat kinerja tersebut, BPR Intidana belum lama ini mendapat penghargaan predikat kinerja keuangan “Sangat Bagus” dari Majalah Infobank. Penghargaan ini telah didapatkan BPR Intidana sebanyak 9 tahun berturut-turut sejak tahun 2012 hingga saat ini.
Polycarpus mengatakan, kunci keberhasilan BPR Intidana dalam mengarungi tahun kerja 2020 adalah kerja keras dan penerapan budaya kerja, yakni “KITE COCOK”. “Jadi kita kita menerapkan budaya kerja “KITE COCOK” (Berketuhanan, Integritas, Team Work, Customer Focus, Continuous Improvement) dengan fokus pada sumber daya manusia (SDM) yang andal dan berintegritas,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (13/10).
Strategi lainnya dalam mendongkrak kinerja keuangan, seperti pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), yaitu dengan menerapkan sistem jemput bola (datang langsung ke tempat penabung atau deposan). Kemudian, memberikan pelayanan yang maksimal dengan dukungan fasilitas gedung kantor yang representatif dan menjalankan fasilitas online.
“Dengan cara ini, kebutuhan transaksi nasabah dapat dilakukan di semua jaringan kantor BPR Intidana yang tersebar di Jabotabek,” katanya.
Ia mengatakan, BPR Intidana mulai beroperasi sejak 28 Juli 2004. Saat ini, bank tersebut telah memiliki 10 jaringan kantor yang tersebar di Jabotabek.