EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menggalakkan gerakan membeli telur ayam ras langsung dari peternak sebagai upaya stimulan stabilitas telur ayam ras di tingkat peternak.
“Kami akan memberikan solusi yang terbaik kepada peternak unggas nasional,” ujar Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Sugiono audiensi bersama kelompok Paguyuban Peternak Nusantara di Kantor Kementerian Pertanian RI, Jakarta, Senin (11/10).
Sugiono menyampaikan, keberpihakan pemerintah pada peternak rakyat khususnya perunggasan tidak perlu diragukan. Seluruh potensi dan sumber daya di Kementan akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan solusi yang terbaik atas permasalahan peternakan unggas nasional.
“Kami akan berjuang untuk merah putih. Apalagi di masa pandemi ini, pemerintah akan selalu hadir untuk setiap golongan masyarakat, termasuk para peternak rakyat,” tegasnya.
Meski demikian, dalam upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencari solusi terbaik bagi persoalan peternakan perunggasan nasional, diperlukan dukungan semua pihak. Ia menyadari, tidak setiap kebijakan akan memuaskan semua pihak atau memberikan dampak yang instan di lapangan.
“Saya berharap kita saling membantu dan mendorong terjadinya kestabilan supply dan demand. Ujungnya kestabilan harga dapat tercapai,” imbuh Sugiono.
Ia menegaskan, sinergi seluruh pihak terkait dan kepentingan di sektor peternakan menjadi keharusan, baik pemerintah pusat dan daerah, organisasi peternak, swasta nasional dan stakeholder lainnya.
Kebijakan pemerintah yang akan diambil tentunya akan berpihak kepada kepentingan semua pihak. Maka, diharapkan semua pemangku kepentingan harus bersatu dan menyelesaikan lewat cara-cara yang baik tanpa anarkis.
“Silahkan sampaikan tuntutan kalian kepada kami, tapi dengan cara-cara yang benar tanpa anarkis," ucap Sugiono.
Terpisah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Nasrullah mengatakan, pemerintah bahwa selama ini terus melakukan upaya serius memecahkan permasalahan peternakan rakyat. Bahkan evaluasi kebijakan selalu melibatkan pelaku usaha, asosiasi peternak, dan peternakn rakyat/UMKM.
“Kita selalu mendengar masukan berbagai pihak. Bahkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017 juga merupakan hasil dari masukan semua pihak. Kita akomodir kepentingan mereka,” kata Nasrullah.
Ia memastikan sampai saat ini pihaknya terus aktif berkomunikasi mendengarkan masukan dari beberapa Asosiasi Perunggasan seperti GPPU, PINSAR dan GOPAN. Karena, asosiasi tersebut merupakan representatif dari para peternak dan pengusaha secara nasional.
"Di forum dan kegiatan rembug peternak, pemerintah pun selalu hadir. Ini karena kita ingin paham dan mendalami apa harapan mereka," papar Nasrullah.
Nasrullah mengimbau para pegawai di lingkup Ditjen PKH Kementan khususnya dan lingkup Kementan umumnya agar lebih rajin membeli telur dari peternak rakyat. Hal ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi dalam rangka meningkatkan supply dan demand.
"Membantu penyerapan telur dari peternak, maka kami mengimbau agar semua pegawai Kementan beli telur. Ini juga sebagai aksi solidaritas Kementan peduli peternak rakyat dengan membeli telur para peternak rakyat," tutur Nasrullah.