Jumat 15 Oct 2021 18:36 WIB

Rupiah Akhir Pekan Menguat Ditopang Surplus Neraca Dagang

Rupiah ditutup menguat 43 poin atau 0,3 persen ke posisi Rp 14.075 per dolar AS.

Red: Friska Yolandha
Karyawan menghitung uang pecahan 100 Dollar Amerika di salah satu gerai penukaran uang asing, di Jakarta, Selasa (29/9). Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan menguat ditopang surplus neraca perdagangan September 2021 yang melebihi perkiraan.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Karyawan menghitung uang pecahan 100 Dollar Amerika di salah satu gerai penukaran uang asing, di Jakarta, Selasa (29/9). Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan menguat ditopang surplus neraca perdagangan September 2021 yang melebihi perkiraan.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan menguat ditopang surplus neraca perdagangan September 2021 yang melebihi perkiraan. Rupiah ditutup menguat 43 poin atau 0,3 persen ke posisi Rp 14.075 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.118 per dolar AS.

"Faktor domestik lebih kuat dan bagus kali ini. Jadi bisa menahan gempuran USD," kata analis DC Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Jumat (15/10).

Badan Pusat Statistik (BPS) Jumat pagi ini, merilis data neraca perdagangan Indonesia yang tercatat mengalami surplus 4,37 miliar dolar AS pada September 2021. NIlai ekspor tercatat sebesar 20,6 miliar dolar AS dan impor 16,23 miliar dolar AS.

"Harga batu bara yang tinggi membantu nilai ekspor dan neraca perdagangan yang baru dirilis hari ini surplus besar 4,37 miliar dolar, lebih tinggi dari perkiraan oleh lonjakan 47 persen pada ekspor," ujar Lukman.

Selain itu, lanjut Lukman, penguatan rupiah juga ditopang perjanjian pertukaran dana atau swap mata uang Indonesia dengan beberapa negara mitra dagang yang mulai menurunkan permintaan domestik terhadap dolar AS. "Kasus COVID-19 yang semakin menurun juga memberikan harapan akan pembukaan penuh ekonomi. Kemudian, USD memang sedikit melemah hari ini," kata Lukman.

Terkait pandemi, jumlah kasus harian COVID-19 pada Kamis (14/10) kemarin mencapai 1.053 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,23 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 37 kasus sehingga totalnya mencapai 142.848 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 1 715 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,07 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 19.852 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 104,31 juta orang dan vaksin dosis kedua 60,42 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp 14.125 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.065 per dolar AS hingga Rp 14.125 per dolar AS. Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp 14.084 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp 14.155 per dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement