Rahmad menjelaskan program Makmur sebagai solusi peningkatan kapasitas pertanian, didasari pada tiga keterbatasan petani seperti akses pasar, finansial dan teknologi. Program ini direalisasikan melalui pendampingan intensif dan berkelanjutan, melibatkan rantai pasok yang didukung teknologi berbasis pada triple bottomline 3P (people, planet dan profit). Petani tak hanya difasilitasi permodalan untuk mendapatkan bibit, pupuk dan pestisida saja, tapi juga asuransi sebagai antisipasi kerugian saat gagal panen.
"Begitu juga penjualan hasil produksi, difasilitasi kepada offtaker dengan harga yang kompetitif," sambung Rahmad.
Rahmad optimistis sektor pertanian nasional akan terus meningkat, mengingat produktivitas pangan yang didukung kualitas pupuk hingga akses pasar bagi para petani menjadi lebih terjaga dengan program Makmur.
"Pupuk Kaltim akan terus mengembangkan program Makmur ke depannya, dengan target luasan tanam yang jauh lebih besar untuk berbagai komoditas unggulan di Indonesia," kata Rahmad menambahkan.