Pihaknya sepakat seluruh kebutuhan untuk antisipasi hama FAW harus ditangani secara cepat agar antisipasi pada musim tanam 2022 bisa dilakukan dengan baik.
"Memang ada aturannya tentu kita dorong perusahaan-perusahaan untuk masuk ke e-katalog. Ini harus segera apalagi terkait isu ulat grayak," katanya.
Adapun untuk bantuan permodalan bagi petani, Ali menyampaikan pemerintah telah menyiapkan fasilitas kredit usaha rakyat. Untuk sektor pertanian pada tahun ini disiapkan plafon hingga Rp 70 triliun.
Namun ia mencatat sejauh ini pemanfaatan untuk KUR masih cukup kecil, yakni hanya Rp 2,8 triliun. "Ini bisa dimanfaatkan, aturan dari KUR juga saya rasa tidak ada yang menghambat petani. Kami pasti juga akan turun membantu petani langsung," katanya.