Kemudian, pada masa pandemi ini, Kemenperin menambah dua sektor, yaitu industri farmasi dan industri alat kesehatan untuk mendorong kemandirian nasional serta memberikan peluang bagi industri tersebut untuk dapat berkontribusi dalam penanganan pandemi. Guna mengakselerasi penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0, pemerintah telah menetapkan 10 strategi prioritas Making Indonesia 4.0. yang meliputi perbaikan aliran material, desain ulang kawasan industri, standar akomodasi keberlanjutan, dan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah.
Selanjutnya, mendukung peningkatan infrastruktur digital nasional, investasi asing, serta kualitas sumber daya manusia. Selain itu, pembentukan ekosistem inovasi, penerapan insentif investasi teknologi, serta harmonisasi aturan dan kebijakan.
“Lalu untuk membantu transformasi Indonesia menuju industri 4.0, Kementerian Perindustrian juga memiliki Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0 yang merupakan bagian dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian,” lanjut Eko. PIDI 4.0 dibangun dengan visi menjadi one stop solution dalam adopsi industri 4.0 di Indonesia dan menjadi jendela Indonesia 4.0 ke dunia. Sejalan dengan hal tersebut, Kemenperin semakin fokus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung implementasi industri 4.0.
Berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga dan berbagai pemangku kepenting di Indonesia, Kemenperin menyiapkan SDM yang terampil dan berkualitas, dan menguasai skill baru yang dibutuhkan di era Industri 4.0. “Capaian dalam implementasi roadmap industri 4.0 telah dibagikan Indonesia melalui keikutsertaannya sebagai official partner country dalam Hannover Messe 2020 Digital Edition. Pada kesempatan tersebut, Indonesia merupakan negara pertama di ASEAN yang menjadi official partner country Hannover Messe 2020,” tutur dia.