Sekretaris Lopez mengatakan, Indonesia dan Filipina merupakan tetangga dekat yang memiliki nilai-nilai dan kebudayaan yang serupa. Hal itu mendorong kita untuk lebih erat berkolaborasi di bidang-bidang yang saling menguntungkan seperti e-commerce, ekonomi digital, dan halal. Menurut Lopez, pemerintah Filipina berkomitmen terhadap nota kesepahaman (MoU) dengan Indonesia tentang kerja sama promosi investasi yang ditandatangani pada 2020.
Isi MoU meliputi pertukaran informasi, seperti kebijakan, regulasi, dan prosedur perizinan investasi, peluang investasi di kedua negara, serta realisasi investasi asing. “Marilah, kita bersama-sama membangun kemitraan kerja sama ekonomi yang lebih hidup dan responsif,” ucap Menteri Lopez.
Sementara Edi mengungkapkan, dampak kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diperkirakan bersifat temporer. Hal ini tercermin dari aktivitas manufaktur yang mulai menggeliat pada Agustus 2021. Ekspor terus berjalan dan mencatatkan surplus.
Dengan kata lain, pemulihan ekonomi dan penanganan pandemi Covid-19 berjalan seimbang. “Menurut Indeks Pemulihan Covid-19 Nikkei per September 2021, Indonesia mencatatkan skor 54,5. Skor tersebut merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Tercatat pada Juli 2021, skor Indonesia berada pada peringkat ke-92. Skor indeks tersebut merupakan akumulasi dari tiga kategori utama yang meliputi manajemen infeksi, pemberian vaksin, dan mobilitas. Semakin tinggi peringkatnya, semakin dekat negara tersebut dalam proses pemulihan Covid-19,” jelas Edi.
Sementara itu Shinta berharap, TEI 2021 dapat dimanfaatkan sebagai batu pijakan untuk mengoneksikan, memperdagangkan, berinvestasi serta saling bekerja sama satu sama lain. Kadin Indonesia akan memfasilitasi untuk melakukan kontak dengan komunitas bisnis.
“Sebagai Presidensi G20, Indonesia akan berkolaborasi dengan negara anggota G20 untuk kembali membuka ekonomi menjadi lebih baik dari saat ini. Kita juga memastikan ekonomi akan menjadi lebih kuat setelah pandemi, lebih inovatif, dan berkelanjutan untuk semua negara,” tutur Shinta.