EKBIS.CO, JAKARTA -- Deepavali, Tappering Off, dan Window Dressing disebut-sebut sebagai tiga momen yang paling ditunggu para investor locogold di pengujung tahun ini. Itu karena, harga emas diprediksi bakal melonjak tajam pada tiga momen tersebut.
Deepavali yang jatuh pada tanggal 4 November tahun 2021 diramalkan akan menggerek harga emas menuju ke level 1.800 dollar Amerika Serikat/toz. Hal ini mengingat permintaan emas yang tetap tinggi menjelang hari raya cahaya meski dalam situasi pandemi.
"Kemudian isu tappering off yang sebelumnya digadang-gadang terjadi pada September lalu namun diundur dengan melihat progress maximum lapangan kerja dan data inflasi Amerika sampai pertengahan tahun depan sempat membuat emas ambrolsampai ke level 1.721 dollar AS/toz," kata Pemimpin Cabang Rifan Financindo Berjangka–DBS Tower Lisa Usfie, di Jakarta, Kamis (28/10).
Lisa mengatakan, tekanan turun kembali terjadi menjelang FOMC meeting 2-3 November 2021 dimulai pada tanggal 25 oktober dengan previous harga 1.813 dollar AS/toz yang tidak dibreak dan diprediksikan koreksi sampai ke level support kisaran 1.700 dollar AS/toz - 1.740 dollar ASZ/toz untuk melesat kembali rebound sampai akhir November 2021 ke level 1.830 dollar AS/toz - 1.860 dollar AS /toz.
"Aroma kenaikkan harga emas telah dimulai sejak pekan kedua Oktober tahun ini. Dari level harga 1.700 dollar AS /toz, kini emas terus menyundul ke level 1.800 dollar AS/toz," kata dia.
Pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) yang terkoreksi terhadap enam mata uang lain hingga 0,3% lebih dalam beberapa minggu terakhir menjadi salah satu penyebab pula," kata dia.
Lisa memprediksi, hingga akhir tahun, harga emas diperkirakan akan menutup di atas level 1.810dollar AS/toz. "Yang jelas, di setiap menjelang akhir tahun emas berjangka hampir dipastikan memiliki peluang keuntungan yang tinggi. Tahapannya dimulai dari menjelang perayaan diwali, para investor bisa mengambil posisi buy karena harga emas biasanya akan menguat," kata dia.
Ia menjelaskan, kemudian setelah Deepavali, menuju window dressing, emas akan terdorong turun dengan menghijaunya harga saham di pasar keuangan, maka, masih kata lisa, para investor disarankan untuk tetap mengambil posisi jual dan menahan posisi hingga pergantian akhir tahun.
"Emas akan kembali 'mengudara' seiring adanya January Effect di awal tahun dan perayaan Imlek," kata Lisa memprediksi.