Ahad 31 Oct 2021 05:10 WIB

Kekurangan Chip Global Jadi Masalah Bagi Sektor Otomotif

Pendapatan Stellantis turun 14 persen di kuartal III karena kekurangan semikonduktor.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Kekurangan chip global terus mendatangkan malapetaka pada sektor otomotif.
Foto: antara
Kekurangan chip global terus mendatangkan malapetaka pada sektor otomotif.

EKBIS.CO,  NEW YORK -- Kekurangan chip global terus mendatangkan malapetaka pada sektor otomotif. Beberapa pembuat mobil terbesar di dunia menyalahkan krisis atas hasil kinerja keuangan yang mengecewakan pekan ini.

Volkswagen dan Stellantis mengatakan pada Kamis, kekurangan semikonduktor yang sedang berlangsung tetap menjadi masalah besar bagi mereka. “Itu adalah kuartal yang menantang,” kata CEO Volkswagen Herbert Diess seperti dilansir CNBC, Jumat (29/10).

Baca Juga

“Merek volume kami paling menderita karena pasokan semikonduktor,” kata Diess. Hal itu mengacu pada Seat, Skoda, dan Volkswagen.

Sebagai perbandingan, kata Diess, Porsche dan Audi (merek premium Volkswagen) telah cukup tangguh. Ia menambahkan, mereka telah memberikan hasil positif.

Tanpa akhir yang terlihat, kekurangan chip semikonduktor sekarang diperkirakan akan merugikan industri otomotif global dalam pendapatan 210 miliar dolar AS pada 2021. Hal itu menurut perusahaan konsultan AlixPartners.

Dari perspektif geografis, Diess menegaskan, bisnis VW China telah terpengaruh secara tidak proporsional. “China benar-benar menderita,” katanya, seraya menambahkan, VW kehilangan pangsa pasar di negara tersebut.

Meski begitu, Diess mengklaim itu tidak semuanya negatif. "Sisi permintaan sangat bagus. Kami telah mengisi buku pesanan di semua area dan penjualan EV (kendaraan listrik) kami berjalan dengan baik," ujar dia.

Diess optimis, pasokan semikonduktor akan meningkat pada kuartal berikutnya, tetapi ia masih memperkirakan akan melihat beberapa kendala pasokan pada 2022. "Kami memperkirakan, semikonduktor akan menjadi hambatan dalam rantai pasokan kami. Mungkin ada yang lain juga, tetapi kebanyakan kita akan melihat kendala semikonduktor," tuturnya.

Sementara di tempat lain, Stellantis dibentuk melalui penggabungan Fiat Chrysler dan PSA Prancis. Perusahaan itu juga dirugikan oleh kekurangan chip.

Seperti Volkswagen yang juga meleset dari ekspektasi analis ketika melaporkan hasil kuartal ketiganya pada Kamis. Stellantis melaporkan, penurunan 14 persen dalam pendapatan kuartal ketiga setelah kekurangan semikonduktor memangkas produksi kuartalan yang direncanakan sebesar 30 persen atau 600 ribu kendaraan.

“Tingkat kekurangan chip mungkin sedikit lebih tinggi dari yang kami perkirakan ketika terakhir kali kami berbicara dengan pasar pada bulan Agustus,” kata Chief Financial Officer Richard Palmer. Ia menambahkan, total setahun penuh produksi yang hilang karena kekurangan chip akan mencapai puncaknya, perkiraan sebelumnya 1,4 juta unit.

Hanya saja, Palmer mengatakan bisnis telah melihat peningkatan moderat pada situasi pasokan chip bulan ini dibandingkan September. Dia memperkirakan, tren tersebut akan terus berlanjut hingga kuartal keempat.

"Visibilitas pada semikonduktor terus menjadi subjek yang sulit bagi industri," tambah Palmer. Pembuat mobil AS GM dan Ford berhasil mengalahkan ekspektasi analis meskipun kekurangan chip. Ford mengejutkan pengamat industri Rabu ketika menghancurkan ekspektasi pendapatan Wall Street untuk kuartal ketiga dan mengatakan telah diuntungkan dari peningkatan pasokan chip.

Sementara, CEO GM Mary Barra mengatakan selama panggilan Rabu bahwa pasokan pembuat mobil dari chip semikonduktor membaik, tetapi masih terus agak fluktuatif. Dia mengatakan GM memperkirakan kekurangan itu akan berlanjut sampai semester pertama tahun depan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement