EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) menyatakan siap berlayar kembali ke Karimunjawa, Jawa Tengah, dengan mengedepankan pelayaran yang aman dan nyaman sesuai protokol kesehatan, dengan menyiapkan dua kapal yakni KM Lawitdan KM Kelimutu.
Vice President Pemasaran Angkutan Penumpang PT Pelni, Sukendra menyampaikan bahwa KM Lawitakan melayari rute Semarang-Karimunjawa-Semarang pada Jumat (29/10), sedangkan KM Kelimutu direncanakan akan melayani rute Karimunjawa pada pekan ketiga November.
Sukendra menjelaskan, untuk keberangkatan KM Lawit dengan rute Semarang-Karimunjawa-Semarang akan dilayani pada Jumat (29/10) pukul 23.59 WIB, Jumat (12/11) keberangkatan pukul 23.00 WIB, dan Jumat (26/11) keberangkatan pukul 23.00 WIB.
Berlayarnya kembali kapal Pelni menuju Karimunjawa ini juga sebagai tindaklanjut atas audiensi yang dilakukan antara Kementerian Perhubungan, Pelni, Bupati Jepara dan dinas terkait lainnya pada beberapa pekan lalu.
KM Lawit dan KM Kelimutu merupakan kapal penumpang Pelni dengan kapasitas sebesar 1.000 pax. KM Lawit melayani rute Tanjung Priok-Pontianak-Semarang-Kumai-Semarang-Karimunjawa-Semarang-Pontianak-Tanjung Priok.
Sedangkan KM Kelimutu memiliki rute pelayaran Surabaya-Kumai-Surabaya-Sampit-Semarang-Kumai-Semarang-Karimunjawa-Semarang-Sampit-Surabaya.
"Sejak hadir pada tahun 2016, jumlah penumpang kapal Pelni yang akan berwisata menuju Karimunjawa terus tumbuh setiap tahunnya. Dengan beroperasinya kembali dua kapal ini diharapkan dapat menumbuhkan lagi sektor perekonomian dan pariwisata di Kepulauan Karimunjawa," ujarnya.
Adapun data perusahaan menunjukkan jumlah penumpang menuju Karimunjawa tercatat sebesar 6.187 pelanggan pada tahun 2016. Kemudian, jumlah penumpang sempat mengalami penurunan sebesar 3,4 persen di tahun 2017 menjadi 5.974 pelanggan dan kembali tumbuh di tahun 2018 dengan jumlah penumpang mencapai 7.726 pelanggan.
Selanjutnya, pada 2019 jumlah penumpang telah menyentuh angka hingga 10.717 pelanggan. "Jumlah penumpang menuju Karimunjawa mengalami penurunan di tahun 2020 sejumlah 1.145 pelanggan akibat pandemi Covid-19 yang membuat pemerintah daerah menyesuaikan diri dalam menerapkan kebijakan di Kepulauan Karimunjawa," jelas Sukendra.