Kamis 19 Dec 2024 10:15 WIB

IHSG Melemah di Tengah The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan

IHSG dibuka melemah 97,72 poin atau 1,37 persen ke posisi 7.010,16.

Red: Gita Amanda
The Fed berpotensi mengurangi setengah dari proyeksi pemangkasan suku bunga tahun depan untuk menurunkan inflasi ke target 2 persen. (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
The Fed berpotensi mengurangi setengah dari proyeksi pemangkasan suku bunga tahun depan untuk menurunkan inflasi ke target 2 persen. (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi, dibuka melemah di tengah sentimen bank sentral Amerika Serikat (AS) memangkas tingkat suku bunga acuannya. IHSG dibuka melemah 97,72 poin atau 1,37 persen ke posisi 7.010,16.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 14,62 poin atau 1,75 persen ke posisi 819,31. "IHSG hari ini (19/12) diprediksi mixed dalam range 7.130 sampai 7.000," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Kamis (19/12/2024).

Baca Juga

Dari dalam negeri, pelaku pasar merespon negatif BI-Rate yang kembali tetap pada level 6 persen. Suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 perssn dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen. Apabila diakumulasi, BI-Rate tetap di level tersebut dalam 3 bulan beruntun. Suku bunga yang tetap tinggi berfungsi sebagai penopang nilai tukar rupiah, namun berpotensi melemahkan ekonomi domestik. Sektor yang berpotensi terdampak ketika tingkat suku bunga tinggi, diantaranya perbankan, non primer, konstruksi, properti, dan otomotif. 

Dari mancanegara, The Fed berpotensi mengurangi setengah dari proyeksi pemangkasan suku bunga tahun depan untuk menurunkan inflasi ke target 2 persen. Sementara, The Fed pada FOMC dini hari, kembali memangkas 25 bps suku bunga menjadi di level 4,25 sampai 4,5 persen.
 
Dari Inggris, inflasi tahunan kembali naik ke level 2,6 persen, setelah pada bulan sebelumnya di level 2,3 persen sekaligus menjadi inflasi tertinggi dalam 8 (delapan) bulan terakhir. Kenaikan inflasi ditopang oleh harga barang-barang non-primer.
 
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street, diantaranya indeks Dow merosot 1.123,03 poin, atau 2,58 persen, menjadi 42.326,87, mencatat penurunan beruntun terburuk sejak penurunan 11 hari pada tahun 1974.
 
Penurunan pada hari Rabu ini merupakan yang terburuk sejak bulan Agustus dan baru kedua kalinya indeks kehilangan lebih dari 1.000 poin dalam satu sesi tahun ini. S&P 500 juga kehilangan 2,95 persen menjadi 5.872,16, sementara Nasdaq Composite anjlok 3,56 persen menjadi 19.392,69 dengan kerugian yang semakin tajam menjelang penutupan perdagangan Federal Reserve (The Fed) tahun ini.
 
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 454,17 poin atau 1,16 persen ke level 38.627,41, indeks Shanghai melemah 18,08 poin atau 0,54 persen ke posisi 3.364,57, indeks Kuala Lumpur menguat 1,14 poin atau 0,14 persen ke posisi 1.598,64, dan indeks Straits Times melemah 9,47 poin atau 0,25 persen ke 3.770,57.
 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement