EKBIS.CO, JAKARTA -- Mendapatkan keuntungan berlimpah dengan bisnis berkembang pesat tentu menjadi impian semua pelaku usaha. Soalnya tak bisa dipungkiri kalau tujuan dari bisnis adalah mendapatkan keuntungan.
Selain melakukan pemasaran yang tepat, para UKM juga harus menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Pasalnya, sebesar apapun bisnis tapi jika tidak memiliki pelanggan tetap, maka usaha tidak akan berjalan dengan maksimal. Hal tersebut berlaku untuk seluruh sektor bisnis tak terkecuali bisnis pendidikan yang pelanggannya merupakan lembaga pendidikan.
UKM pendidikan harus gesit melakukan pendekatan ke sekolah-sekolah maupun dinas pendidikan untuk mengetahui apa saja yang sedang dibutuhkan oleh sekolah. Dengan begitu, peluang mendapatkan proyek besar juga akan semakin terbuka lebar.
Ditambah pemerintah juga sangat fokus di dunia pendidikan dengan meluncurkan berbagai program, salah satunya adalah platform SIPLah yang menjadi wadah bagi UKM untuk menjual berbagai produk pendidikan dengan lebih mudah. Bahkan salah satu UKM pendidikan yang berhasil dihubungi oleh tim Pintek mengatakan bahwa bisnisnya berkembang pesat saat bergabung di SIPLah.
“Saat terjun ke SIPLah, omset saya mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu menyentuh angka Rp 5 miliar. Target di 2022 bisa tembus Rp 18 miliar hanya dengan jualan buku saja," ungkap Yahto Dwihusodo pemilik PT Ambali.
Modal Menjadi Tantangan Utama Bisnis
Dalam berbisnis ada kendala yang membuat sebuah usaha tidak bisa berjalan maksimal dan modal merupakan hambatan terbesar yang dialami oleh banyak UKM. Sejumlah UKM juga mengaku kalau tidak ada dana yang memadai, maka realisasinya adalah nihil dan hal tersebut tentu sangat berpengaruh oleh perkembangan bisnis.
Pasalnya kesuksesan sebuah bisnis tergantung dari pelanggan. Jika dana tidak ada, pelanggan akan mencari penjual lain yang bisa memenuhi seluruh pesanan mereka. Sedangkan kondisinya, UKM harus mengeluarkan modal di awal untuk menyiapkan pesanan pelanggan.
Oleh karena itu, PT Pinduit Teknologi Indonesia (Pintek) yaitu perusahaan fintech untuk pendidikan menawarkan solusi pendanaan kepada UKM pendidikan agar bisa lebih leluasa dan nyaman dalam mengembangkan bisnis. Dari hasil riset yang dilakukan oleh tim Pintek diketahui bahwa 69 persen UKM masih membiayai usahanya menggunakan dana pribadi karena kesulitan mendapatkan pendanaan.
Kini Pintek hadir dengan meluncurkan kampanye #PintekSobatUKM untuk membantu para UKM pendidikan agar dapat lebih mudah mendapatkan modal. Kampanye ini merupakan bentuk dukungan dari Pintek terhadap kontribusi UKM pendidikan dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan.
Pintek sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan telah bergabung di Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) juga telah mendapatkan sertifikasi ISO 27001:2013 untuk keamanan data dan informasi. Anda bisa mengajukan Pendanaan PO/Invoice yang dapat digunakan untuk berbagai proyek pendidikan di SIPLah, LKPP, LPSE maupun e-Katalog.
Untuk memberikan dukung penuh kepada UKM pendidikan, Pintek menawarkan pendanaan hingga miliaran rupiah dengan tenor mencapai enam bulan atau mengikuti jatuh tempo invoice. Cara pengajuannya juga mudah, Anda hanya perlu menjaminkan invoice yang sedang berjalan dan Pintek akan mencairkan dana sebesar 80% dari nilai invoice atau PO.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, Anda dapat melakukan diskusi dengan tim Pintek maupun menghubungi Pintek di nomor 021-50884607.