EKBIS.CO, JAKARTA--PT Bio Farma telah mendistribusikan 233,4 juta dosis vaksin Covid-19 ke seluruh provinsi di Indonesia hingga 4 November 2021. Semuanya merupakan vaksin program pemerintah yang sudah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Adapun jenis vaksin yang disitribusikan antara lain Covid-19 Bio Farma, CoronaVac, AstraZeneca, Moderna, Sinopharm, Johnson & Johnson serta Pfizer. "Sebanyak 233,4 juta yang didistribusikan itu sudah meliputi seluruh jenis vaksin yang ada di Indonesia," kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Selasa (9/11).
Honesti mengatakan hingga saat ini masih ada sekitar 13 atau 14 provinsi dengan tingkat vaksinasi di bawah 50 persen. Padahal, pemerintah sendiri menargetkan semua provinsi telah melakukan vaksinasi mimimal 60 persen hingga akhir tahun ini.
Honesti mengakui, permintaan vaksin yang rendah dari masyarakat masih menjadi tantangan. Meski ketersediaan vaksin sangat mencukupi, permintaan masyarakat untuk divaksin justru masih sangat rendah. Menurut Honesti, diperlukan inisiatif dan kreativitas agar masyarakat bersedia divaksin.
Honesti mengatakan Bio Farma masih akan terus melakukan pendistribusian vaksin hingga target dari pemerintah terpenuhi. "Kita akan setiap hari melakukan distribusi ini karena memang tergetnya cukup tinggi, beberapa provinsi sudah sangat bagus ada yang lebih 80 persen," ujar Honesti.
Sampai akhir tahun, menurut Honesti, jumlah vaksin Covid-19 yang akan masuk ke Indonesia mencapai 326,8 juta dosis. Keseluruhannya merupakan vaksin yang di luar dari hibah ataupun donasi. Sampai dengan Oktober 2021, Bio Farma sudah memasukkan lebih dari 250 juta dosis.
"Sehingga di bulan November dan Desember ini akan masuk lagi sekitar 111 jutat dosis dari berbagai pengembang, antara lain covid-19 Bio Farma, Novavax, serta Astra Zeneca yang diproudksi oleh China serta Sinovac," tutur Honesti.