Kamis 11 Nov 2021 08:02 WIB

Bank Digital Pacu Pertumbuhan Ekonomi Syariah

Masyarakat semakin terbiasa menggunakan ponsel untuk membuka rekening bank.

Red: Nidia Zuraya
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto:

Kebocoran data nasabah

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut pandemi Covid-19 mendorong perbankan melakukan transformasi digital. Adapun sejumlah tantangan besar masih membayangi industri perbankan, mulai dari kebocoran data nasabah dan serangan siber. 

Senior Executive Analyst OJK Roberto Akyuwen mengatakan ada beberapa tantangan yang harus diperhatikan perbankan dalam melakukan transformasi seperti risiko perlindungan dan pertukaran data pribadi, risiko strategis investasi bidang IT, dan risiko serangan siber.

“Kemudian kesiapan organisasi, risiko kebocoran data nasabah, penyalahgunaan teknologi, risiko penggunaan pihak ketiga (outsourcing), infrastruktur jaringan komunikasi, kemudian ada regulatory framework yang dalam beberapa konteks mungkin dianggap belum sepenuhnya kondusif,” ujarnya saat InfobankTalkNews Hyper Automation: Customer Expectation Outlook in Post Covid-19 Era Rabu (10/11) malam.

Guna mengantisipasi risiko-risiko tersebut, regulator telah menerbitkan master plan sektor jasa keuangan Indonesia 2021-2025. Roberto menyebut dalam akselerasi transformasi digital, OJK bersama dengan Bank Indonesia (BI), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara paralel menerbitkan kebijakan-kebijakan high level, mid level, dan technical level.

“Selain ada upaya penguatan daya tahan dan daya saing, dan juga pengembangan ekosistemnya, semua diubah agar lebih efisien, terkoneksi, nasabah bisa mendapatkan apa saja hanya dengan satu-dua pencet, anytime and anywhere,” katanya.

Dari master plan tersebut, lanjut Roberto, kemudian diturunkan menjadi roadmap. Selanjutnya, blueprint atau cetak biru transformasi digital perbankan yang berisikan lima aspek yang perlu diperhatikan saksama dalam rangka transformasi digital perbankan.

“Pertama, it’s about data, kemudian mengenai teknologinya, kemudian juga ada manajemen risiko yang senantiasa kami pantau, dan yang terakhir tatanan institusi,” ucapnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement