EKBIS.CO, PACITAN -- Gula aren kini kembali memikat konsumen. Produk pangan imbuhan yang diproduksi dari pohon – pohon aren di Indonesia ternyata sudah sangat viral di Eropa sejak jaman penjajahan Belanda.
Kini, di abad milenial pesona gula aren tidak melulu terkenal di Eropa tetapi juga ke Turki di Eurasia. Adalah Mega, demikian ia biasa disapa, perempuan asal Desa Temon Arjosari Pacitan ini tidak disangka bakalan diikutkan kurasi ke pasar Turki akibat negara itu kepincut gula aren mini cube yang diproduksinya.
Awalnya ia kerjakan sendiri bersama orang terdekat. Di saat pendemi meski banyak usaha gulung tikar namun gula aren produksi Mega malah kebanjiran pesanan. “Kebanyakan pesanan produksi gula aren kami malah dari luar Pacitan karena kami aktif jual di olshop,” jelasnya.
Untuk memperluas usahanya ia membentuk kelompok. Dukungan pemerintah Kabupaten dirasakannya sangat membantu di dalam memberikan fasilitas kemudahan perijinan dan edukasi sampai ia mampu membentuk usahanya sendiri CV Temon Agro Lestari.
“Dan yang surprise itu saat kami terpilih menjadi penerima manfaat kompetitif program YESS dari Kementan yang membuat usahanya semakin moncer,”akunya.
Mega bersyukur mendapatkan hibah kompetitif program YESS tahun di tahun ini dimana modal hibah itu Ia belanjakan untuk pembelian alat produksi dan alat pendukung pemasaran guna pengembangan kapasitas dan jenis produksi gula arennya. “Bahkan kini produknya sudah terlabeli halal loh,” katanya.