EKBIS.CO, JAKARTA -- Pada akhir Maret lalu, startup fintech GajiGesa meluncurkan aplikasi manajemen karyawan bernama GajiTim untuk segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Produk ini hadir berkat permintaan dan masukan dari pengguna GajiGesa yang menginginkan perhitungan gaji yang lebih efisien, transparan, dan solusi pelacakan karyawan.
GajiTim membantu UMKM untuk mengelola karyawan secara digital. Aplikasi ini telah terintegrasi dengan GajiGesa yang memungkinkan karyawan bisa melakukan absensi secara mandiri, mengecek gaji dan mengunduh slip gaji langsung dari aplikasi. Dilengkapi pula dengan fitur-fitur dan wawasan bisnis yang dibuat agar perusahaan memiliki retensi karyawan yang lebih baik.
Co-Founder GajiGesa, Vidit Agrawal mengatakan, inovasi ini diharapkan dapat menciptakan solusi tunjangan karyawan yang terintegrasi dan bermakna untuk semua ukuran bisnis dan karyawan mereka. Vidit mengklaim sejak dirintis, aplikasi ini mampu menarik 200 ribu perusahaan.
"Sebanyak 200 ribu perusahaan di seluruh Indonesia hari ini menggunakan Gaji Tim," ujar Vidit kepada Republika.co.id, Sabtu (19/11).
Sebagai startup fintech yang fokus pada pengelolaan gaji karyawan, GajiGesa menjadi solusi bagi kesehatan finansial para pekerja di tengah pandemi Covid-19. Melalui platform ini, pekerja atau karyawan akan dapat mengakses gajinya lebih awal, sehingga akan menghindarkan karyawan dari jeratan utang pihak ketiga
Vidit menjelaskan, GajiGesa adalah sebuah aplikasi penunjang finansial karyawan yang didirikan sejak tahun lalu untuk membantu meningkatkan kesejahteraan pekerja kerah biru di Indonesia.
"Melihat pasar di Indonesia, banyak bisnis yang menunggu berbagai keuntungan, seperti keuntungan finansial, kesehatan atau pendidikan. Jadi kami membangun ekosistem GajiGesa di mana memberikan keuntungan finansial, kesehatan, dan pendidikan," kata Vidit menjelaskan.
Menurut dia, salah satu keunggulan GajiGesa adalah terdapat produk bernama Earned Wage Access (EWA), yang bekerjasama dengan perusahaan memungkinkan karyawan memiliki kontrol dan akses terhadap gaji yang sudah mereka hasilkan.
EWA memungkinkan para karyawan dapat menerima pembayaran pro-rata lebih awal dari perusahaan. "Karyawan dapat memperoleh gaji kapan saja sebelum tanggal gajian," ucapnya.
Dia mencontohkan, misalnya bekerja selama sebelas hari di sebuah perusahaan. Maka, secara teknis karyawan akan mendapatkan gaji selama sebelas hari. Jika membutuhkan dana dadakan, maka karyawan bisa menggunakan aplikasi GajiGesa untuk pengambilan gaji tersebut. Sedangkan pada akhir bulan, karyawan bisa mengambil sisanya.
"Kita bisa tarik ke rekening untuk keperluan apapun. GajiGesa support untuk pembayaran tagihan listrik, beli pulsa, paket data, asuransi, membayar tagihan dan lain sebagainya," kata dia.