Hub internasional
Skema kemitraan strategis tersebut dipastikan akan menggabungkan sumber daya yang dimiliki AP II dan mitra strategis. Sehingga, lanjut Awaluddin, dapat mengakselerasi pengembangan Bandara Internasional Kualanamu untuk menjadi hub dan pintu gerbang utama internasional serta kawasan bisnis di wilayah barat Indonesia.
Dia menambahkan, GMR juga sudah menyampaikan rencananya untuk mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu. Dalam rencana tersebut, Awaluddin mengatakan, ditargetkan penumpang di Bandara Kualanamu bisa mengapai 54 juta orang ayau setara dengan Bandara Soekarno-Hatta pada tahun ke-25 setelah resmi menjalin kemitraan.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Holding InJourney Edwin Hidayat mengatakan model kemitraan strategis tersebut merupakan salah satu strategi yang tepat untuk mendorong pelayanan. Khususnya pelayanan di bidang transportasi udara yang juga akan berdampak pada daya saing pariwisata.
Edwin menuturan, akan mendorong agar anggota dari Holding InJourney lainnya untuk melakukan optimalisasi aset melalui kerja sama kemitraan strategis. Sehingga pengembangan usaha dapat dilakukan bersama dengan investor, serta juga dapat berpenetrasi ke negara lain sebagai mitra global dari pelaku usaha di negara tersebut,” tutur Edwin.
GMR Airports Consortium merupakan Strategic Investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis. Perusahaan tersebut merupakan jaringan operator bandara yang melayani penumpang terbanyak di dunia. Saat ini GMR Airport mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport, Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina, serta tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani.
Chairman of GMR Group’s Energy and International Airport Vertical Srinivas Bommidala mengaku bangga dengan diumumkannya menjadi pemenang tender untuk pengembangan dan pengoperasian Bandara Internasional Kualanamu di Medan. Bommidala menuturkan, GMR juga mengapresiasi atas proses yang dilakukan dengan profesional, transparan serta negosiasi yang berlandaskan mutual benefits bagi AP II dan investor.
Bommidala mengatakan, proyek tersebut menandakan masuknya GMR Airports di pasar aviasi Indonesia yang tumbuh cepat terbesar di ASEAN dan memiliki potensial tinggi. "Kami berkomitmen untuk mentransformasikan bandara menjadi internasional hub di wilayah Barat Indonesia. Kemenangan dari penawaran ini juga memperkuat GMR Group’s sebagai salah satu pengembang dan pengelola bandara terbesar di dunia,” ungkap Bommidala.