EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah mencatat realisasi anggaran kesehatan sebesar Rp 202 triliun pada Oktober 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 67,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan setiap kenaikan kasus Covid-19 memerlukan biaya yang sangat mahal. “Jadi kita bayangkan, setiap kenaikan Covid-19 biayanya sungguh sangat mahal. Saat ini biayanya Rp 202 triliun, tahun lalu pertama Covid-19 masih Rp 120,3 triliun, jadi kenaikan sungguh luar biasa,” ujarnya saat konferensi pers APBN KiTA secara virtual, Kamis (25/11).
Sri Mulyani merinci anggaran kesehatan didominasi penanganan Covid-19. Tercatat, pada Oktober 2021 klaim perawatan sebesar Rp 45,8 triliun kepada 713,9 ribu pasien.
Kemudian pengadaan vaksin Covid-19 senilai Rp 22,8 triliun kepada 121,4 juta dosis. Selanjutnya insentif diberikan kepada 1,2 juta tenaga kesehatan, di pusat senilai Rp 7,7 triliun dan sebanyak 417,2 ribu tenaga kesehatan di daerah senilai Rp 5,4 triliun.
“Puskesmas-puskesmas seluruh Indonesia semuanya operasinya menggunakan anggaran APBN, termasuk poliklinik keluarga berencana Rp 8,1 triliun,” ucapnya.