EKBIS.CO, AMSTERDAM--Kementerian Pertanian melakukan kunjungan ke berbagai negara dalam rangka mendorong ekspor produk pertanian. Gelaran kunjungan yang bertajuk One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture (ODICOFF) diharapkan mampu mendorong ekspor dan pengenalan produk pertanian secara global, sesuai dengan program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang digaungkan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto yang menjadi ketua rombongan delegasi Indonesia ODICOFF untuk Belanda dan Serbia, turut melakukan kunjungan ke pelaku usaha bawang bombai di negara Belanda. “Kunjungan ini dilakukan guna melihat langsung proses produksi sekaligus verifikasi. Apakah bawang bombai yang diproduksi di negara kincir angin ini sudah sesuai dengan standar yang kita persyaratan,” ujar Anton, sapaan akrabnya.
Anton mengatakan, kebutuhan bawang bombai dalam negeri cenderung meningkat setiap tahunnya. Penggunaan bawang bombai semakin meluas tak hanya untuk industri, hotel, restoran dan katering, namun juga banyak dikonsumsi rumah tangga.
“Nilai impor bawang ini mencapai lebih dari Rp 1 triliun per tahun atau setara volume lebih dari 120 ribu ton per tahun. Impor terbanyak dari Belanda, New Zealand, India, China dan USA. Jika bawang bombai bisa dikembangkan di dalam negeri setidaknya bisa menghemat devisa dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat,” tegasnya.
Dengan melihat secara langsung, diharapkan mampu menjalin kerja sama budi daya bawang bombai di dalam negeri. Panen bawang bombai di Kulonprogo dan Majalengka akhir 2020 lalu membuktikan bahwa Indonesia mampu melakukan budidaya bawang bombai.
“Kami berharap dengan dilakukan kunjungan lapangan di Wiskerke Onions ini, dapat menjalin kerja sama kemitraan dan menjadi kabar baik bagi petani bawang bombai di dalam negeri. Untuk saat ini kita fokus terhadap benih bawang bombai,” imbuhnya.
Seperti yang diketahui bahwa benih bawang bombai yang berhasil di tanam di Indonesia berasal dari Belanda. "Selanjutnya kami akan menjajaki dengan pelaku usaha perbenihan bawang bombai yang ada di Belanda, untuk dapat mendukung pengembangan bawang bombai di Indonesia," kata Anton.