EKBIS.CO, JAKARTA-- PT Bank Central Asia Tbk mencatat nilai aset secara konsolidasi meningkat 16,5 persen yoy menjadi Rp 1.169,3 triliun pada September 2021. Hal ini ditopang oleh kinerja dana pihak ketiga (DPK) yang tetap kokoh dengan CASA naik 21 persen menjadi Rp 721,8 triliun.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn mengatakan pertumbuhan tersebut sejalan peningkatan nilai transaksi, basis nasabah yang semakin besar, serta penguatan dan perluasan ekosistem pelayanan bersama para mitra bisnis bank.
"Hal ini diikuti peningkatan dana deposito sebesar 9,7 persen yoy menjadi Rp 201,9 triliun. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik sebesar 18,3 persen yoy menjadi Rp 923,7 triliun," ujarnya, Senin (29/11).
BCA telah memproses 45,7 juta transaksi per hari secara rata-rata pada sembilan bulan pertama 2021 atau naik 39,2 persen dari periode yang sama tahun lalu. Alhasil, ini menjadi kenaikan tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Dari sisi penyaluran kredit baru juga naik 13,8 persen secara tahunan seiring komitmen bank untuk mendukung pemulihan ekonomi.
"Kepercayaan ini memotivasi kami berkomitmen meningkat pelayanan sesuai kebutuhan nasabah terkini dan selanjutnya bersama-sama berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian nasional," ucapnya.
Penyaluran kredit baru tercatat lebih tinggi dibandingkan tingkat pelunasan (loan repayment), sehingga total kredit BCA tumbuh 4,1 persen year on year (yoy) menjadi Rp 605,9 triliun pada September 2021. Penempatan pada obligasi korporasi juga tumbuh positif, naik 16,1 persen yoy.
Secara keseluruhan, portofolio total kredit dan obligasi korporasi meningkat 4,5 persen yoy menjadi Rp 630,2 triliun. Dijelaskan, pertumbuhan kredit ditopang oleh membaiknya permintaan dari segmen korporasi dan KPR, kredit pada kedua segmen tersebut masing-masing naik 7,1 persen yoy dan 6,5 persen yoy mencapai Rp 269,9 triliun dan Rp 95,1 triliun.
Pada periode sama, kredit komersial dan UKM mencatatkan rebound, naik 1,5 persen yoy menjadi Rp 185,4 triliun. Sementara, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) turun 7,6 persen yoy menjadi Rp 35,6 triliun, meski koreksinya membaik dari periode sebelumnya.
Saldo outstanding kartu kredit dan lainnya naik 1,2 persen yoy menjadi Rp 13,9 triliun. Secara total, portofolio kredit konsumer juga membaik dengan kenaikan 2,1 persen yoy menjadi Rp 144,7 triliun.