Menurut Handiman, sebanyak 62 juta bisnis di segmen mikro dan ultra mikro dengan hasil yang tinggi merupakan pasar yang menguntungkan bagi BBRI untuk digarap secara agresif pada 2022. Handiman memperkirakan segmen-segmen ini akan terus berkembang setelah dibukanya kembali perekonomian.
Tidak ketinggalan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) juga akan menorehkan kinerja yang memuaskan. Handiman memperkirakan pertumbuhan kredit emiten bersandi saham BBNI ini akan tumbuh sebesar 10,7 persen pada 2022.
Pertumbuhan kredit akan banyak didorong oleh korporasi besar serta UKM dan diaspora yang berorientasi ekspor melalui program Xpora. Baru-baru ini BBNI juga bekerja sama dengan Shopee membuka akses global kepada 10.000 UKM melalui jaringan global Shopee.
Di bidang perbankan digital, BNI akan memperkuat transformasi digital melalui BNI Mobile Banking untuk nasabah retail dan BNI Direct untuk nasabah bisnis. BNI juga akan meningkatkan kapabilitas Open API untuk memperluas kolaborasi dengan berbagai ekosistem eksternal. Handiman meyakini langkah ini akan meningkatkan engagement nasabah dengan BBNI.
Menurut Handiman, BNI telah menandatangani perjanjian awal untuk mengakuisisi bank kecil dan akan mengubahnya menjadi bank digital untuk melayani segmen yang belum dimanfaatkan. Bank digital akan fokus pada UKM tradisional yang saat ini kurang terlayani oleh lembaga perbankan.
Handiman memperkirakan BBNI akan membukukan pendapatan Rp 15.449 miliar pada tahun 2022 atau tumbuh 11,6 persen. Pertumbuhan pendapatan akan didorong oleh pertumbuhan kredit yang lebih kuat sebesar 10,7 persen yoy, sehingga menghasilkan pendapatan bunga yang lebih kuat.