EKBIS.CO, JAKARTA -- Penerapan protokol kesehatan (prokes) di Bandara Soekarno-Hatta kembali mendapat pengakuan dua lembaga global yakni Airport Council International (ACI) dan Safe Travel Barometer. ACI memberikan sertifikat Airport Health Accreditation selama dua tahun berturut-turut pada November 2020 dan November 2021.
“Penghargaan dari ACI dalam dua tahun berturut-turut dan skor tertinggi di ASEAN dari Safe Travel Barometer ini sekaligus menandakan bahwa Bandara Soekarno-Hatta sejak di awal pandemi telah siap menerapkan protokol kesehatan sesuai regulasi di dalam negeri dan best practice global guna menjaga kesehatan dan mewujudkan lingkungan yang aman bagi traveler,” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (1/12).
Awaluddin mengatakan penghargaan dari ACI dan Safe Travel Barometer tersebut berkat kerja keras dan koordinasi yang erat dari seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta. Khususnya dalam upaya menjaga aspek kesehatan bagi traveler, pengunjung dan pekerja bandara di tengah pandemi.
Dia menuturkan, Bandara Soekarno-Hatta pada masa pandemi menjadi pintu masuk utama penerbangan internasional. Selain itu juga sebagai jangkar penerbangan rute domestik.
Untuk itu, Awaluddin menilai penting untuk memastikan operasional bandara selama 24 jam setiap harinya dengan selalu memenuhi regulasi di dalam negeri. Selain it juga memenuhi panduan global di sektor transportasi udara yang diberikan ACI serta ICAO untuk menjaga aspek kesehatan dan keamanan di tengah pandemi.
ACI dalam suratnya ke AP II menyebutkan Bandara Soekarno-Hatta telah menunjukkan upaya berkelanjutan dalam mewujudkan bandara yang aman bagi traveler. ACI melakukan peninjauan melalui proses evaluasi.
"Bandara anda telah mendemonstrasikan upaya keberlanjutan yang mengagumkan untuk memberikan pengamanan yang aman di bandara bagi para traveler yang sejalan dengan program kesehatan yang direkomendasikan dalam ICAO Council Aviation Restart Task Force (ICART) dan ACI Aviation Business Restart and Recovery,” tulis ACI dalam suratnya.
Sementara itu, Safe Travel Barometer pada November 2021 memberikan Safe Travel Score 4.3 atau yang tertinggi di ASEAN atau sama dengan yang diraih Bandara Changi dan ketujuh di Asia Pasifik. Hal tersebut sejalan dengan penilaian pada aspek aspek Travel Experience, Travel Convenience dan Covid-19 Safety Protocols.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan penerapan protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta diperkuat dengan Biosafety Management dan Biosecurity Management. “Biosecurity Management dijalankan untuk melindungi publik dari bahaya Covid-19, sementara Biosafety Management untuk membuat lingkungan tetap sehat,” jelas Agus.
Agus mengatakan, Bandara Soekarno-Hatta dilengkapi juga dengan Airport Health Center sebagai fasilitas tes Covid-19. Lalu diperkuat dengan adanya laboratorium berstatus Biosafety Lab Level 2 (BSL-2).
Di bangun seluas 158 meter persegi di Terminal 3, BSL-2 tersebut dilengkapi sejumlah ruangan. Beberap diantaranya ruang ekstraksi dan ruang mixing dengan berbagai perlengkapan seperti BioSafety Cabinet.
Agus memastikan, BSL-2 tersebut dioperasikan oleh tenaga medis profesional antara lain bersertifikat Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM), biosafety officer, dan ahli patologi. BSL-2 di Terminal 3 memiliki kapasitas pemeriksaan sampel hingga 1.216 sampel per jam atau sekitar 29.184 per hari.
"Keberadan BSL-2 mampu memberikan hasil tes RT-PCR sekitar tiga jam setelah sampel diambil di Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta," tutur Agus.
Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta juga memiliki layanan tes Covid-19 dengan metode tes cepat molekuler (TCM). Dengan mwtode tersebut maka hasilnya dapat diketahui sekitar satu jam.
Agus mengungkapkan dengan berbagai program dan fasilitas tersebut menjadikn Bandara Soekarno-Hatta mampu menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sebelumnya, Bandara Soekarno-Hatta juga dianugerahi COVID-19 Airport Excellence Awards dari Skytrax karena mampu menerapkan standar tinggi dalam protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.