Kamis 02 Dec 2021 09:31 WIB

OECD: Inflasi Risiko Utama Terhadap Prospek Ekonomi Global

Hal terbaik yang perlu dilakukan bank sentral ialah menanti ketegangan pasokan mereda

Red: Friska Yolandha
 Seorang wanita mengenakan masker wajah untuk melindungi diri dari COVID-19 berjalan di depan gedung perkantoran di Kawasan Pusat Bisnis yang diselimuti kabut polusi di Beijing, Kamis, 18 November 2021.
Foto:

Indonesia sendiri memproyeksikan ekonomi tumbuh positif pada 2022. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 akan mencapai 4,7 persen-5,5 persen, dari 3,2 persen-4,0 persen pada 2021. Optimisme ini didorong oleh berlanjutnya perbaikan ekonomi global yang berdampak pada kinerja ekspor yang tetap kuat, serta meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi. Hal ini didukung vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan. 

"Sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian tahun 2021 menjadi modal untuk semakin bangkit dan optimis akan pemulihan ekonomi Indonesia yang lebih baik pada tahun 2022. Penguatan sinergi dan inovasi ditujukan untuk menciptakan imunitas masal dari pandemi Covid-19 dan pembukaan kembali sektor ekonomi prioritas, mendorong pemulihan ekonomi dalam jangka pendek melalui kebijakan peningkatan permintaan, serta memperkuat pertumbuhan yang lebih tinggi dalam jangka menengah melalui kebijakan reformasi struktural," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2021, akhir bulan lalu.

Pemerintah pada 2022 menargetkan perekonomian tumbuh 5,2 persen. Hal itu telah disahkan dalam Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement