EKBIS.CO, JAKARTA -- Bali mempunyai potensi besar untuk menumbuhkan startup digital serta ekonomi digital secara umum. Bahkan Bali bisa menjadi digital startup paradise atau surganya startup digital di Indonesia bahkan dunia.
Asisten Gubernur Bank Indonesia dan juga Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Filianingsih Hendarta menyebutkan visi menjadikan Bali sebagai Digital Startup Paradise sudah sangat tepat dan harus didukung bersama-sama.
“Bali Startup Summit #SiliconBali, Enabling Bali as Digital Startup Paradise, ini sudah sangat tepat dan saya mengamini ini. Kita optimis akan bersama-sama mewujudkan ini dan Bank Indonesia mendukung penuh,” ujarnya saat acara Bali Startup Summit, Jumat (3/12).
Pihaknya lantas mendorong startup di Bali mampu mengambil peran lebih besar dalam peluang ekonomi digital dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, jangan sampai dikalahkan startup dari luar. “Saya mendukung startup di Bali agar kita jadi tuan rumah di rumah sendiri jangan hanya jadi pegawai, kita mengembangkan dan kita menikmati apa yang kita kembangkan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali, Trisno Nugroho menilai Bali surganya startup bukanlah mimpi, namun menjadi visi bersama dan Bali bisa menjadi penggerak digitalisasi di luar pulau Jawa.
"Kita ingin mendorong Bali ini menjadi pusat digital di seluruh Indonesia. UMKM di Bali sendiri masih banyak memerlukan dorongan dorongan untuk melakukan penjualan baik transaksi melalui digital dan nantinya anak-anak muda ini yang akan membantu orang tuanya untuk menggunakan aplikasi digital ini pada UMKM nya," papar Trisno.
Trisno menuturkan, dari 9 Kabupaten atau Kota yang ada di Bali yang maju digitalisasi startup nya antara lain Denpasar, Badung dan Gianyar. Sedangkan Kabupaten sisanya seperti Jembrana dan Karangasem didorong untuk mengembangkan digitalisasi pada UMKM.
“Bagaimana pun Bali merupakan episentrum pariwisata di Indonesia, sehingga bisa dijadikan magnet bagi startup baru,” ucapnya.
Maka itu berbagai upaya dilakukan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekosistem startup Bali, salah satunya melalui event Bali Startup Summit. Ada berbagai rangkaian acara mulai dari pameran produk startup digital, seminar dan talkshow, workshop hingga para startup mendapatkan kesempatan pitching (presentasi) kepada para investor.
Chairman Bali Startup Summit I Made Artana mengatakan industri digital Bali memiliki potensi besar dan ruang bertumbuh secara eksponensial jika didukung penuh semua pihak. Jadi harus dikembangkan lebih serius terlebih era pandemi Covid-19 karena sektor pariwisata Bali sangat terpuruk.
“Tujuan utama dari penyelenggaraan Bali Startup Summit untuk mengakselerasi pertumbuhan ekosistem startup Bali. Mencanangkan dan memposisikan Bali sebagai pilihan atau surganya talenta digital dan industri teknologi masa depan,” ucapnya.
Event akbar bagi para startup di Pulau Dewata ini diinisiasi dan dimotori kampus IT ternama STMIK Primakara yang mengusung spirit sebagai technopreneurship campus, kampus pencetak technopreneur atau startup digital. Acara ini didukung penuh juga oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.
Tema dari event bergengsi ini adalah #SiliconBali, Enabling Bali as Digital Startup Paradise. Kata Silicone Bali sengaja dipilih sebagai representasi dari mimpi untuk menghidupkan industri digital di Bali.
Ketua STMIK Primakara Artana menambahkan Gubernur Bali Wayan Koster telah mencanangkan konsep Ekonomi Kerthi Bali, ada enam sektor unggulan sebagai pilar perekonomian Bali salah satunya sektor ekonomi kreatif dan digital.
"Jadi yang terpenting adalah dalam situasi seperti ini inisiatif apa yang akan kita lakukan, salah satunya yang kita lirik industri digital itu. Kita berharap pariwisata kita pulih namun yang lain juga harus dimunculkan,” ucapnya.
Baginya dan para komunitas pelaku startup digital dan stakeholder terkait bukan hal yang berlebihan jika mempunyai mimpi dan visi besar Bali sebagai #SiliconBali, menjadikan pulau Dewata Bali sebagai Digital Startup Paradise, surganya startup digital dunia, salah satu buktinya banyak ekspatriat yang menjalankan startup dari Bali.