"Ada tiga strategi terintegrasi untuk mewujudkan itu," ungkap Teten. Pertama, peningkatan pertumbuhan produktivitas secara menyeluruh. Kedua, mengalihkan aktivitas ekonomi dan pekerja ke sektor, perusahaan, dan pekerjaan yang lebih produktif, serta menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.
"Ketiga, membangun angkatan kerja yang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan kelas menengah, termasuk keterampilan kognitif, interpersonal, dan digital," jelas Menkop. Bagi dia, inilah tantangan besar ke depan agar bisa menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.
Sementara, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengajak para pelaku usaha di Indonesia tetap optimistis perekonomian nasional akan membaik dan normal kembali. "Pertumbuhan ekonomi nasional pada Kuartal III tumbuh 3,5 persen year on year. Ada optimisme dan selalu berpikir positif bahwa pertumbuhan ekonomi tahun depan bisa 5 sampai 6 persen," kata Arsjad.
Meski begitu, ia tetap mewanti-wanti agar tetap menjaga Protokol Kesehatan, mengingat pandemi Covid-19 masih ada. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin Jabar Cucu Sutara berharap Kadin bisa lebih bersinergi dan kolaborasi agar UMKM bisa bangkit dan juara.
"Kadin harus bisa menciptakan iklim usaha yang sehat dan kondusif bagi UMKM," kata Cucu. Hanya saja, dirinya meminta terciptanya sinergi dan kolaborasi yang implementatif.
"Selama ini, banyak sinergi tapi miskin implementasi. Ini yang harus kita ubah. Tujuannya, agar UMKM Jabar bisa pulih, bangkit, dan juara," tegas dia.