EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Kimia Farma Tbk terkait rencana kerja sama pemanfaatan ruang untuk peningkatan layanan farmasi dan kesehatan di seluruh bandara kelolaan AP I.
"Sebagai salah satu komitmen kami kepada penumpang dan pengguna jasa angkutan udara untuk memberikan layanan terbaik, kami akan menambah layanan kesehatan di bandara dengan terobosan kerja sama yang akan dilakukan oleh Angkasa Pura I dan Kimia Farma ini," kata Direktur Utama AP I (Persero) Faik Fahmi dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Rabu (15/12).
Faik mengatakan sinergi AP I dan Kimia Farma akan memberikan nilai tambah dan mendorong peningkatan kualitas pelayanan penumpang di bandara-bandara milik AP I. Adapun ruang lingkup nota kesepahaman ini adalah terkait rencana pemanfaatan ruang untuk kegiatan farmasi dan layanan kesehatan lainnya di seluruh bandara AP I yang akan dikelola anak perusahaan Kimia Farma, yaitu Kimia Farma Apotek.
Ia mengungkapkan pandemi global Covid-19 menyebabkan perubahan khususnya transportasi udara di mana adabeberapa penyesuaian persyaratan penerbangan, terutama terkait dokumen kesehatan."Untuk itulah, saya menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman dengan Kimia Farma ini. Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk selalu memberikan layanan prima kepada penumpang dan pengguna jasa bandara," ujarnya.
Dalam Nota Kesepahaman ini, disepakati 5 bandara sebagai pilot project kerja sama, yaitu:
1. Bandara I Gusti Ngurah Rai - Bali (DPS);
2. Bandara Juanda - Surabaya (SUB);
3. Bandara Sultan Hasanuddin - Makassar (UPG);
4. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan - Balikpapan (BPN);
5. Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo (YIA).
Dalam tahap awal ini, kedua pihak menjajaki potensi kerja sama di lima bandara pilot project, dengan luas total fasilitas yang disepakati yaitu kurang lebih 538 meter persegi.
"Namun semoga ke depannya, layanan Kimia Farma Apotek dapat hadir di bandara-bandara lainnya. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini, di mana masyarakat sangat membutuhkan layanan kesehatan yang dapat dijangkau kapan pun dan di mana pun," ujar Faik Fahmi.