"Kapal ASDP sudah tua, 1960 dan 1980-an. Salah satu alternatifnya mencari pendanaan dari publik," ujar Erick.
Erick menilai, ASDP sebagai perusahaan transportasi publik wajib menjaga keselamatan operasionalnnya. Selain itu juga wajib dalam menjaga keberlangsungan usaha khususnya setelah terdampak pandemi Covid-19.
"IPO ini bisa menjawab kebutuhan BUMN tersebut tanpa mengandalkan penyertaan modal negara," tutur Erick.
Analis melihat tahun 2022 menjadi waktu yang tepat bagi perusahaan pelat merah untuk go public. Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM, mengatakan IPO perusahaan milik negara akan mendatangkan keuntungan bagi berbagai pihak.
"Tahun yang tepat untuk IPO sebenarnya tahun 2022 karena ada momentum pemulihan ekonomi di sana," katanya pada 7 Oktober lalu.
Saham anak BUMN akan diuntungkan dengan adanya proyek-proyek dari induk usaha dan pemerintah. Sehingga bagi investor, saham BUMN dan anak usahanya akan menjadi piliha untuk investasi jangka panjang.
IPO anak BUMN dan anak usaha juga mendatangkan keuntungan bagi pasar modal. Aksi korporasi BUMN ini memberikan indikasi bahwa pasar sedang dalam kondisi yang baik. "IPO anak BUMN pastinya melihat kondisi pasar sehingga memberikan optimisme bagi pelaku pasar," ujar Roger.
Selain waktu, kinerja perusahaan juga bisa menjadi pertimbangan BUMN ketika memutuskan untuk IPO. Perusahaan dengan kinerja yang baik serta prospek yang cerah tentunya akan menjadi pilihan investor saat berinvestasi.
"Kapan waktu yang baik bagi perusahaan untuk ipo tentunya saat perusahaan punya kinerja yang baik," kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina.