Irfan menyebut jumlah ini berpeluang untuk terus meningkat di masa yang akan datang. "Peluang ini menjadi fokus Garuda ke depan, khususnya dengan prioritas pengelolaan destinasi pariwisata di luar Bali," ucap Irfan.
Selain itu, lanjut Irfan, Garuda Group juga akan menyesuaikan jumlah pesawat agar selaras dengan route network yang telah dioptimalkan dan simplifikasi tipe pesawat untuk efektivitas dan efisiensi operasional pesawat. Irfan menyampaikan Garuda Group saat ini hanya mengoperasikan 39 unit pesawat dan akan meningkatkan penambahan jumlah dan rute penerbangan secara bertahap setelah adanya keputusan dari negosiasi dan PKPU.
"Yang paling tepat mengoperasikan pesawat di rute-rute yang menguntungkan dan perlahan membuka rute lain serta meningkatkan frekuensi. Kita berharap jumlahnya akan meningkat dibandingkan tahun ini," ucap Irfan.
Irfan mengatakan Garuda telah menutup sejumlah rute domestik dan internasional yang tidak menguntungkan seperti rute Bandung-Denpasar hingga banyak rute penerbangan internasional.
Irfan menyebut perubahan fokus bisnis kepada rute yang menguntungkan merupakan bentuk antisipasi agar tidak terulang kembali persoalan yang terjadi di masa lalu. "Rencana bisnis kita itu (rute) yang menguntungkan, bukan ekspansi atau terbang ke mana-mana, bukan banyaknya jumlah pesawat, bukan semua tipe pesawat kita ambil. Kita akan sederhanakan jumlah dan tipe pesawat, hanya tebang kalau itu menguntungkan," kata Irfan.
Irfan mengatakan Garuda juga masih memantau kondisi terkini untuk rute Jeddah terkait ibadah umrah. Irfan menyebut rute Jeddah belum dapat dilakukan saat ini.
"Saat ini umrah belum dibuka, keadaan masih cukup berat, kita Putuskan untuk tidak terbang dulu, rencananya awalnya 23 Desember, tapi sesuai diskusi dengan Kementerian Agama sebaiknya kita tunda, karena mereka yang akan pergi harus melakukan karantina 10 hari," lanjutnya.
Irfan menyebut Garuda sejatinya sudah sangat siap terbang ke Jeddah untuk umrah. Namun, ucap Irfan, hal ini belum dapat dilakukan akibat peningkatan kasus dan penambahan jumlah karantina di sana.
Irfan menyebut Garuda juga terus melakukan renegoisasi kontrak sewa pesawat dan berupaya dapat memperoleh skema variable cost serta meningkatkan kontribusi pendapatan kargo melalui optimalisasi belly capacity dan digitalisasi operasional.
Irfan mengatakan Garuda memiliki peluang besar dalam mengoptimalkan perluasan konektivitas rute kargo. Sejak 2020, ucap Irfan, Garuda telah melayani lima rute penerbangan khusus kargo yang meliputi Manado-Narita, Makassar-Singapura, Denpasar-Hong Kong, Surabaya-Hong Kong, dan Makassar-Hong Kong.
Irfan mengatakan pendapatan penumpang Garuda mengalami kenaikan 5,5 persen secara tahunan per kuartal III 2021 menjadi 375,2 juta dolar AS. Sementara pendapatan kargo dan dokumen meningkat 20 persen karena permintaan pengiriman barang yang meningkat dengan total pendapatan mencapai 181,2 juta dolar AS.
"Garuda sejak akhir tahun lalu juga telah mengoperasikan passenger freighter yang dapat mengangkut 40 ton angkutan kargo," kata Irfan.
Irfan menyebut passenger freighter telah melayani penerbangan khusus kargo domestik dan internasional.