Mendengar hal tersebut, Sekretaris Ditjen Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari mengharapkan pada 2022 kawasan Situ Bolang Agrimania tidak hanya membudidayakan varietas agrimania ataupun varietas introduksi saja. “Saya harap pada 2022, di kawasan ini juga mengembangkan 25 varietas asli Indramayu. Kita persiapkan lahannya untuk menunjang hal tersebut agar varietas mangga asli Indramayu tidak hilang,” terang Retno.
Gayung bersambung, pengelola Agrowisata Situ Bolang, Haji Urip, mengatakan sangat mendukung hal tersebut. “Tak hanya itu, kami sangat membuka diri kepada anak muda yang ingin belajar budidaya buah-buahan terutama mangga. Terjun dalam tanaman kita akan mengerti cara teknis mengelola tanaman dengan baik. Hasilnya juga untuk kita bersama,” terangnya.
Sosok milenial lain, Sandi Octa Susila mengusung pentingnya digitalisasi pertanian. Bisnis pertanian disetarakan dengan prinsip berkeadilan.
“Berbicara digitalisasi adalah guna meningkatkan ekonomi secara berkeadilan yang keuntungannya didapatkan secara bersama-sama. Rantai pasar yang amat panjang harus dicari solusi alternatifnya. Hal ini perlu dibangun mulai dari hulu hingga ke hilir. Manajemennya harus diatur sedemikian rupa,” ujar Sandi.
Pemuda kelahiran 1992 ini mengedepankan edukasi dan komitmen yang dibangun mulai sejak tanam hingga proses akhir di konsumen. Komitmen untuk menjaga kuantitas dan kualitas dijaga untuk keberlangsungan bisnis bersama. Di bawah bendera perusahaan bernama Sinergi Tani Indonesia, setiap produksi minim terbuang. Gerai minimarket segar maupun olahan menjadi tiang ekonomi Mitra Tani Parahyangan yang dirintisnya sejak masa kuliahnya dulu.