EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank BCA Syariah menargetkan, tahun depan pertumbuhan pembiayaan bisa mencapai 8 sampai 10 persen. Sebelumnya sampai November 2021, total pembiayaan BCA Syariah sebesar Rp 5,82 triliun, tumbuh 7,44 persen year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu.
Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, pembiayaan produktif menjadi komposisi terbesar. Per November 2021, pembiayaan ke Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), kata dia, tergolong baik karena di atas 20 persen atau tepatnya 21,13 persen.
Ia menjelaskan, strategi pembiayaan BCA Syariah tahun depan sebagai anak usaha yakni fokus bersinergi dengan perusahaan induk yaitu PT BCA Tbk. Pranata menjelaskan, aset BCA sudah Rp 1.000 triliun, sementara aset BCA Syariah Rp 10,4 triliun atau satu persen dari induk.
BCA Syariah melihat ada potensi di sana. "Kami melihat nasabah-nasabah yang mempunyai track record dengan BCA dan berkinerja baik yang perlu pembiayaan dengan akad syariah," kata Pranata dalam Forwada Online Media Workshop 2021, Jumat (24/12).
BCA Syariah, lanjutnya, juga akan menyalurkan pembiayaan bersama perusahaan induk, misal ke segmen infrastruktur. "Misal dengan PLN, itu kami sudah lakukan terus. Kita lakukan bersama induk BCA," tutur dia.
Strategi ketiga, kata dia, yaitu skema terutama bagi UMKM. BCA Syariah melihat, debitur besar di BCA lalu melihat koperasi atau plasma penunjang dari debitur besar tersebut, sehingga ada skema inti dengan plasmanya lebih prudent karena sudah mengenal intinya.
"Yang berkinerja sangat baik. Itu skema inti dengan plasma," ujarnya.
Lalu demi meningkatkan pembiayaan konsumer, ujar Pranata, BCA Syariah pun akan bersinergi dengan Bank BCA. "Kami mengutamakan event-event-nya, seperti Ultah Expo BCA dan punya acara UMKM Festival, kami akan turut serta terus terlibat," jelas dia.