EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) kembali mempertahankan prestasi pada ajang penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. PGE Area Kamojang - Jawa Barat berhasil mempertahankan PROPER Emas 11 kali berturut-turut mulai dari tahun 2011 sampai dengan 2021.
Penganugerahan penghargaan tertinggi PROPER Emas disaksikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin dan diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya kepada penerima penerima penghargaan di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta, Selasa (28/12/2021).
Dalam sambutannya, Menteri KLHK Siti Nurbaya menyampaikan Pemerintah dalam hal ini KLHK sebagai fasilitator pelaksana bersama Dewan Pertimbangan PROPER sedang dan akan terus menerus mengembangkan upaya peningkatan kinerja perusahaan dalam kontribusi terhadap kualitas lingkungan yang semakin baik.
“Upaya peningkatan kinerja perusahaan dalam kontribusi terhadap kualitas lingkungan yang semakin baik, teknik, metode, orientasi, dan segala upaya, terus dieksplorasi oleh dewan pertimbangan proper dengan scientific based dan evidence based,” ujar Siti.
Anugrah PROPER 2021 merupakan wujud apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada perusahaan yang telah menaati peraturan perundangan di bidang pengendalian pencemaran maupun kerusakan lingkungan, serta pengelolaan limbah berbahaya dan beracun, melakukan penerapan praktek terbaik di bidang pengelolaan lingkungan hidup serta secara konsisten berperan dalam pemberdayaan masyarakat.
“PGE terus menjadi kebanggaan untuk kita, semangat dari para Perwira PGE memberikan yang terbaik untuk perusahaan dalam bentuk komitmen dan kerja keras. Penghargaan ini juga sebagai amanah ke depan untuk memberikan manfaat lebih banyak untuk masyarakat sekitar,” tegas Ahmad Yuniarto selaku Direktur Utama PGE dalam kesempatan yang lain.
Dijelaskan Ahmad Yuniarto, dalam menjalankan bisnisnya, PGE terus berkomitmen untuk pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi PGE. Penerapan aspek-aspek ESG ini merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah serta dukungan PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi.
Selain itu, pengembangan penyediaan energi panas bumi yang dilakukan PGE juga wujud dukungan dan komitmen PGE dalam mencapai pembangunan berkelanjutan khususnya goal ke 7 (energi bersih dan terjangkau), 12 (konstruksi dan produksi yang bertanggung jawab), 13 (penanganan perubahan iklim), dan 15 (ekosistem darat) pada SDGs (Sustainable Development Goals).
Proper Emas ke-11 kembali diraih PGE Area Kamojang dengan program CSR unggulan KANG DEDI (Kamojang Desa Digital) yang merupakan inovasi program pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang. Melalui Kang Dedi, digitalisasi desa dilakukan dengan mengembangkan inovasi yang ramah lingkungan. Berbagai inovasi Kang Dedi mampu menjawab keterbatasan semenjak mulai terjadi COVID-19, permasalahan sosial, dan kebutuhan masyarakat terutama di bidang komunikasi, transportasi dan pertanian.
Tidak hanya Emas, pada kesempatan ini PGE juga berhasil meraih 2 PROPER Hijau melalui PGE Area Lahendong - Sulawesi Utara dan Area Ulubelu - Lampung, serta PROPER Biru untuk Area Lumut Balai - Sumatera Selatan dan Area Karaha - Jawa Barat.
PROPER merupakan salah satu sarana kebijakan (Policy Tool) yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam mendorong perusahaan untuk menunjukkan komitmen pengelolaan lingkungan di wilayah operasionalnya. PROPER juga terus mendorong perusahaan untuk dapat memberikan nilai tambah dan membangun kolaborasi dengan masyarakat sekitar khususnya pengelolaan lingkungan yang baik dan berkelanjutan serta menciptakan terobosan-terobosan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Saat ini Indonesia berada pada peringkat kedua pengembangan panas bumi di dunia dengan total kapasitas terpasang sebesar 2.175 MW, dan kontribusi dari Wilayah Kerja PGE sebesar 88 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, yang terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri dan 1.205 MW yang dilaksanakan melalui Kontrak Operasi Bersama