Senin 03 Jan 2022 16:57 WIB

Perdagangan Perdana 2022, IHSG Ditutup Naik 1,27 Persen

Saham berkapitalisasi jumbo menopang kenaikan yaitu ARTO, EMTK, TLKM, dan MDKA.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas membersihkan lantai di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada perdagangan saham di awal tahun 2022, lndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan hingga sebesar 1,27 persen dan parkir di level 6.665,40.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Petugas membersihkan lantai di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada perdagangan saham di awal tahun 2022, lndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan hingga sebesar 1,27 persen dan parkir di level 6.665,40.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) konsisten bergerak di zona hijau hingga akhir perdagangan hari ini, Senin (3/1). IHSG menguat signifikan hingga sebesar 1,27 persen dan parkir di level 6.665,40.

Kenaikan IHSG seiring pergerakan kelompok saham paling likuid indeks LQ45 yang naik sebesar 1,28 persen. Beberapa saham berkapitalisasi jumbo yang menopang kenaikan, yaitu ARTO, EMTK, TLKM, serta MDKA. 

Baca Juga

Investor asing membukukan pembelian bersih Rp 344,69 miliar. Penguatan IHSG ini juga terjadi di tengah indeks saham di Asia yang ditutup vatiatif dan cenderung melemah. "Investor masih menimbang dampak dari varian omicron pada pemulihan ekonomi global," kata Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Senin (3/1). 

Menurut riset, investor tetap fokus pada trajektori keputusan bank sentral AS Federal Reserve dan bank sentral di negara-negara maju pada 2022, terutama saat lonjakan inflasi masih menjadi tantangan tersendiri.

Investor juga akan disibukkan oleh rilis sejumlah data ekonomi penting minggu ini, termasuk Non-Farm Payrolls (NFP) bulan Desember AS, naskah pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 15 Desember 2021 serta rilis data PMI dari berbagai negara di Asia dan Eropa dan rilis data inflasi di zona Euro.

Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan, investor juga mengantisipasi hasil pertemuan Organisasi Negara Produsen Minyak (OPEC) pada Selasa. Pada pertemuan sebelumnya, OPEC mempertegas keputusan untuk menambah volume produksi minyak pada 2022.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement