Kamis 06 Jan 2022 10:14 WIB

Duh, Saham Perbankan Rontok, IHSG Gagal Bertahan di Zona Hijau

IHSG terpantau lengser ke zona merah dan turun ke posisi 6.637,83.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Rabu (6/1/2022)  terpantau lengser ke zona merah setelah dibuka menguat di posisi 6.674,85.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Rabu (6/1/2022) terpantau lengser ke zona merah setelah dibuka menguat di posisi 6.674,85.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (6/1). IHSG naik ke posisi 6.674,85 setelah ditutup koreksi 0,49 persen pada perdagangan hari kemarin, Rabu (5/1). 

Meski sempat dibuka menguat, aksi beli investor asing pagi ini tidak mampu membuat IHSG bertahan di zona hijau. IHSG terpantau lengser ke zona merah dan turun ke posisi 6.637,83. 

Baca Juga

Penurunan saham perbankan  pagi ini turut menekan laju kenaikan IHSG. Beberapa saham bank yang mengalami pelemaham pagi ini antara lain BBNI, BBRI, ARTO, AGRO dan BBYB. 

Valbury Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak campuran pada hari ini dengan kecenderungan melemah. Proyeksi IHSG ini sejalan dengan pergerakan mayoritas indeks saham global. 

Di Asia, Nikkei 225 terpangkas hingga di atas 2 persen diikuti Shanghai Composite yang melemah sebesar 0,70 persen dan Hang Seng turun 0,61 persen. Sementara di AS, Nasdaq jatuh hingga 3,34 persen, DJI dan S&P 500 masing-masing terkoreksi di atas 1 persen. 

Menurut Valbury Sekuritas, penyebaran varian Omicorn di AS menjadi sentimen negatif bagi pasar. Kasus Omicron di AS terus meningkat setiap harinya. Adanya varian tersebut menjadi salah satu pemicu ledakan kasus Covid-19 di AS yang menembus satu juta kasus perhari.

Pusat Pengendalian Penyakit Menular AS atau CDC mengatakan dari jumlah kasus tersebut, varian Omicron berkontribusi sebanyak 95 persen. Beberapa studi menyebut virus ini dapat menginfeksi warga yang belum mendapatkan dosis vaksin booster.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement