Senin 17 Jan 2022 12:01 WIB

Kabar Baik! Utang Luar Negeri Turun Jadi Rp 5.962 Triliun

Utang luar negeri Indonesia turun seiring pembayaran jatuh tempo pihak swasta

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (14/1/2022).  Bank Indonesia merilis Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada November 2021 menurun. Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyampaikan posisi ULN Indonesia pada akhir November 2021 tercatat sebesar 416,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 5.962 triliun.
Foto:

Sementara itu, ULN swasta kembali menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi ULN swasta tercatat sebesar 205,2 miliar dolar AS pada November 2021, menurun dari 208,3 miliar dolar AS pada Oktober 2021.

Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi sebesar 2,0 persen (yoy) pada November 2021, lebih dalam dibandingkan kontraksi 1,0 persen (yoy) pada periode sebelumnya. Perkembangan ini disebabkan oleh kontraksi ULN lembaga keuangan dan korporasi bukan lembaga keuangan masing-masing sebesar 5,4 persen (yoy) dan 1,0 persen (yoy).

Ini sejalan dengan pelunasan ULN yang jatuh tempo selama periode November 2021. Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor industri pengolahan, serta sektor pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 76,4 persen dari total ULN swasta.

"ULN tersebut tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 77,7 persen terhadap total ULN swasta," katanya.

Bank Indonesia menyampaikan struktur ULN Indonesia tersebut tetap sehat. Didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada bulan November 2021 juga tetap terkendali.

Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 35,5 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 36,1 persen. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat juga ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 89,0 persen dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN. Didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

 

Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional. Dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement