Kamis 20 Jan 2022 16:20 WIB

Mitrabara Gandeng Raksasa Renewable Energy UEA Kembangkan Energi Terbarukan

Kerja sama dilakukan untuk mendorong emisi nol bersih.

Red: Karta Raharja Ucu
Masdar dan PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP), bekerja sama dalam energi terbarukan.
Foto:

Sementara Abdullah Salim Al Dhaheri, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Republik Indonesia dan ASEAN, mengatakan, UEA dan Indonesia memiliki tujuan yang sama dalam aksi mitigasi perubahan iklim, diversifikasi bauran energi, pengembangan visi hijau, serta masa depan yang berkelanjutan. Usaha patungan ini sesungguhnya merupakan langkah menuju pencapaian tujuan tersebut, dan mendorong pertumbuhan yang ditopang ekonomi berkelanjutan.

"Melalui Masdar, UEA siap mendukung perjalanan transisi energi Indonesia, dan kami menantikan lebih banyak lagi kolaborasi yang bermanfaat di masa depan," tuturnya.

Solar Radiance akan membantu Mitrabara untuk mendukung tujuan energi bersih dan mitigasi perubahan iklim. Dengan Pemerintah Indonesia menargetkan setidaknya 51 persen penambahan kapasitas listrik berasal dari sumber terbarukan pada 2030, segmen C&I diharapkan dapat menikmati pertumbuhan energi hijau yang sangat pesat. Usaha baru ini juga akan mendorong upaya Mitrabara untuk memperdalam penetrasi di sektor energi terbarukan.

Masdar melakukan penetrasi pasar di Indonesia pada tahun 2020, dengan membentuk perusahaan JV dengan PT PJBI, salah satu anak perusahaan PT PLN (Persero), untuk mendukung proyek pengembangan pembangkit listrik Cirata Floating Photovoltaic, sebagai proyek pertama pembangkit tenaga listrik dengan mempergunakan floating solar panel, dan sekaligus merupakan proyek terbesar di dunia. Masdar telah mencapai kesepakatan pada bulan Agustus 2021, dan ditargetkan untuk memulai operasi komersial pada kuartal ke-4 tahun ini.

Mitrabara didirikan pada tahun 1992, dengan pengalaman yang sangat panjang di bidang energy, dengan pengetahun dan professional di bidang energi. Langkah ini juga akan mendukung rencana Pemerintah Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat lagi, dengan energi terbarukan menyediakan hingga 85 persen dari bauran energi di seluruh Nusantara pada tenggat waktu tersebut. Indonesia, konsumen energi terbesar di Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN), menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 41 persen pada 2030 dengan bantuan internasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement