Selasa 25 Jan 2022 04:14 WIB

Jamin Ketersediaan Bahan Pangan, Pemerintah Gencarkan Operasi Pasar

Pedagang masih optimis karena pasar tradisional masih menjadi pilihan utama

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Warga membeli minyak goreng pada operasi pasar stabilisasi harga minyak goreng di Rumah kreatif, Banyuwangi, Timur, Senin (24/1/2022). Operasi pasar untuk menstabilisasikan harga minyak goreng kemasan dengan harga Rp14 ribu per liter oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan setempat itu sepi pembeli dikarenakan sudah banyak toko ritel yang bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan menjual dengan harga murah.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Warga membeli minyak goreng pada operasi pasar stabilisasi harga minyak goreng di Rumah kreatif, Banyuwangi, Timur, Senin (24/1/2022). Operasi pasar untuk menstabilisasikan harga minyak goreng kemasan dengan harga Rp14 ribu per liter oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan setempat itu sepi pembeli dikarenakan sudah banyak toko ritel yang bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan menjual dengan harga murah.

EKBIS.CO, JAKARTA--Pemerintah terus melakukan berbagai upaya guna menjaga ketersediaan stok dan keterjangkauan harga bahan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan melakukan operasi pasar bahan pangan. Hal itu bertujuan menjaga stabilitas harga bahan pangan agar tetap terjangkau bagi masyarakat. Mengingat dalam beberapa waktu terakhir terjadi kenaikan harga beberapa komoditas bahan pangan.

Setelah beberapa waktu lalu meninjau langsung pelaksanaan kegiatan operasi pasar di Bali, Bogor, dan Surabaya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga meninjau pelaksanaan operasi pasar serta berdialog langsung dengan pedagang dan pembeli di Pasar Barek Motor Kijang, Kabupaten Bintan - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (24/1). “Saya meninjau pasar kali ini, salah satunya untuk memastikan harga minyak goreng, dan saya lihat sendiri minyak goreng sudah dijual di harga Rp14 ribu. Juga harga beras dan gula pasir yang tergolong cukup murah,” jelas dia dalam keterangan resmi, Senin (24/1).

Baca Juga

Gelaran operasi pasar ini terselenggara atas kerja sama Kemenko Perekonomian, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Bulog, BNI, Pemerintah Provinsi Kepri, Pemerintah Kabupaten Bintan, PT Musim Mas, dan Pasar Mitra Tani.

Adapun beberapa komoditas yang dijual dengan harga yang terjangkau pada kegiatan ini yakni beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit hijau, telur ayam ras, tepung sagu, daging ayam beku, dan gula pasir. Untuk komoditas bawang putih dijual Rp 27 ribu per kilogram, lebih murah jika dibandingkan harga rata-rata per 24 Januari 2022 di Provinsi Kepri yakni sebesar Rp 29.850 per kg (berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional).

Dalam operasi pasar kali ini, Toko Tani Indonesia Center menyediakan komoditas berupa beras segar TTI 500 kg, beras premium Gurindam 500 kg, telur ayam 50 tray, bawang merah 50 kg, bawang putih 50 kg, kentang 30 kg, gula pasir curah 100 kg, cabai keriting merah 50 kg, cabai rawit hijau 10 kg, tepung sagu 50 kg, daging ayam beku 15 kg, dan bawang merah Birma 15 kg. Sementara, Bulog menyediakan beras premium 1 ton, beras medium CBP 500 kg, minyak goreng 1.000 liter, gula 1 ton, daging kerbau 50 kg, dan tepung terigu 100 kg.“Kita akan jaga suplainya supaya harganya tidak naik kembali. Kalau ada barang, harga tidak akan naik,” kata Airlangga.

Ia juga menyempatkan diri berkeliling di area Pasar Barek Motor Kijang dan berbincang singkat dengan para ibu yang sedang membeli bahan pangan, juga dengan beberapa pedagang. Selain itu,  Menko Airlangga juga menanyakan perkembangan bisnis para pedagang di pasar tradisional tersebut. 

Para pedagang masih merasa optimis usahanya bakal terus berjalan, apalagi pasar tradisional masih menjadi pilihan utama masyarakat di Kabupaten Bintan.

Selanjutnya, Menko Airlangga turut menyaksikan penyerahan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis dari BNI kepada tiga perwakilan pedagang pasar. KUR ini diharapkan dapat membantu permodalan usaha mereka agar tetap bisa bertahan meskipun di tengah pandemi Covid-19.

“Pemerintah memberikan subsidi sebesar 3 persen dari suku bunga KUR pada 6 bulan pertama tahun ini. Ini jadi kesempatan bagi para pedagang maupun UMKM untuk mendapatkan KUR. Tahun ini plafonnya juga naik dari Rp 285 triliun menjadi Rp 373 triliun,” tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement