EKBIS.CO, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mendapatkan mandat dari APBN terkait lifting minyak pada 2022 ini sebesar 703 ribu barel per hari.
Kepala SKK Migas Dwi Sutijpto menjelaskan target tersebut memang diatas dari realisasi rencana produksi para KKKS. Sebab, dari rapat penetapan WPNB yang dilakukan bersama KKKS, lifting yang bisa dicapai pada tahun ini hannya 654 ribu barel per hari.
"Artinya masih ada gap 49 ribu barel per hari yang harus diisi," ujar Dwi dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (2/2/2022).
Dwi menjelaskan saat ini SKK Migas memiliki tim khusus yang bertugas untuk mencari cara mengisi gap produksi tersebut. Sehingga target produksi lifting dapat tercapai sesuai yang telah ditetapkan dalam APBN 2022.
Adapun guna mengejar gap produksi, SKK Migas juga akan mengupayakan untuk mengaktifkan sumur idle menjadi sumur produksi aktif. Setidaknya terdapat komitmen 725 sumur yang akan dikembangkan oleh KKKS.
"Namun saya melihat ini kurang kita harus bisa diatas 1000 untuk bisa mengisi gap yang kita laporkan," ujarnya.
Seperti diketahui, produksi lifting migas pada tahun lalu tak mencapai target yang ditetapkan dalam APBN. SKK Migas beralasan pandemi hingga proyek molor menjadi musabab utama sasaran meleset.
Lifting sepanjang 2021 hanya mencapai 1,642 juta barel setara minyak per hari (boepd) atau sebesar 96 persen dari target sebesar 1,712 juta boepd. Realisasi tersebut terdiri dari lifting minyak sebesar 660 ribu barel per hari atau 93,7 persen dari target 705 ribu bopd. Selain itu lifting gas mencapai 5.501 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 97,6 persen dari target 5.638 MMSCFD.